REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Arus lalu lintas yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi di Batu Palano, Kabupaten Agam sementara ditutup. Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Padang Panjang melakukan penutupan bagi kendaraan roda empat untuk memudahkan proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi.
Hal ini mengingat, posko gabungan penanganan bencana alam dan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi didirikan di seputaran kantor Wali Nagari Batu Palano semenjak pascaerupsi.
Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Aldy Lazzuardy mengatakan mengambil tindakan penutupan jalur alternatif melewati Batu Palano untuk mempermudah tim evakuasi dan ambulans dalam membawa korban erupsi menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Baik itu ke fasilitas kesehatan yang ada di Kota Padang Panjang maupun di Bukittinggi. Aldy menyebutkan jika jalur ini dibuka untuk umum, akan terjadi penumpukan arus lalu lintas di sekitar lokasi posko penanganan bencana yang berlokasi di Kantor Wali Nagari Batu Palano.
"Takutnya nanti akan memperlambat penanganan terhadap korban erupsi yang ditemukan,” kata Aldy, Selasa (5/12/2023).
Diketahui, pascaterjadinya erupsi Gunung Marapi pada Ahad (3/12/2023) lalu, hingga saat masih ada beberapa korban yang belum ditemukan. Sehingga tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap para korban.
Informasi terbaru dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik, mengatakan ada penambahan jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Ahad (3/12/2023) lalu dua orang. Total korban yang merupakan dari pendaki Gunung Marapi yang tewas berjumlah 13 orang.
"Dua penambahan pendaki yang tewas ini merupakan bagian 12 pendaki yang sebelumnya dinyatakan hilang. Total yang meninggal dunia saat ini 13 orang," kata Abdul, Selasa (5/12/2023).
Abdul menyebut proses evakuasi korban meninggal maupun korban yang luka-luka di Gunung Marapi mengalami kendala yang cukup berat karena erupsi masih terus berlangsung. Selain itu abu vulkanik yang menyembur karena erupsi juga cukup tebal sehingga kondisi medan yang ditempuh tim gabungan untuk proses evakuasi semakin berat.
“Saat ini abu vulkanik sudah sampai kaki bukit, tentu menjadi penghalang tim. Kedua jalur akan dilalui (evakuasi) terjal dan licin,” ucap Abdul Malik.