Senin 27 Nov 2023 13:07 WIB

Kapolri Minta Provokasi Kerusuhan di Bitung Dihentikan

Hidayat Nur Wahid minta polisi usut pelaku pengibaran bendera Israel di Bitung.

Rep: Febryan A/Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Foto: republika
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons bentrokan yang terjadi antara kelompok masyarakat yang diduga terkait dukungan terhadap Palestina dan Israel di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023). Sigit meminta masyarakat menghentikan provokasi agar kerukunan kembali terjaga di Bitung.

"Terkait adanya provokasi-provokasi, kita minta untuk dihindarkan sehingga semangat yang terkait dengan apa yang disampaikan jangan membuat kemudian memecah belah kerukunan yang ada," kata Sigit kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Sigi berharap, masyarakat di Bitung untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di sisi lain, Sigit memastikan, semua jajarannya terus mengimbau masyarakat agar bentrokan terulang di Bitung.

"Yang jelas sampai dengan hari ini Gubernur, Pangdam, Kapolda, dan seluruh stakeholder bersama-sama untuk mengimbau agar peristiwa yang terjadi tidak terulang lagi," kata Sigit.

Bentrok di Bitung terjadi pada Sabtu sore WIB. Bentrokan terjadi antara massa aksi bela Palestina dan ormas Laskar Manguni yang pro Israel. Akibatnya, satu orang yang ikut aksi damai pro Palestina meningga dunia dan dua luka-luka.

Polisi setempat sudah menangkap tujuh terduga pelaku. Kapolda Sulawesi Utara Irjen Setyo Budiyanto menyebutkan, kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali," katanya saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Bitung, Ahad (26/11) malam WIB.

Usut pengibar bendera Israel...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement