Rabu 29 Oct 2025 17:11 WIB

Prabowo Hadiri Pemusnahan 214 Ton Narkoba dan Tiga Musuh Negara

Kapolri ungkap senyawa berbahaya marak beredar dałam kandungan cairan vape.

Rep: Bambang Noroyono/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Prabowo Subianto menunjukan barang bukti narkoba sebelum dimusnahkan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Prabowo Subianto menunjukan barang bukti narkoba sebelum dimusnahkan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menyebut, sebanyak 214,8 ton narkoba hasil sitaan Polri dan jajaran selama satu tahun terakhir berpotensi merusak hingga 629 juta jiwa apabila tidak berhasil dicegah. Berkat aparat, kerusakan di masyarakat akibat mengonsumsi narkoba bisa dicegah.

"Pemusnahan barang bukti narkoba hasil bekerjanya Polri selama satu tahun, Oktober 2024 sampai Oktober 2025 yang berhasil mereka rebut 214,8 ton yang nilai uangnya adalah Rp 29,37 triliun, dan bila tidak berhasil mereka cegah atau mereka sita, mereka tangkap, itu bisa digunakan oleh 629 juta manusia. Berarti lebih dari dua kali bangsa Indonesia, hampir dua kali," ujar Prabowo di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga

Prabowo menyebut, capaian itu sebagai bentuk keberhasilan aparat dalam mencegah ancaman besar terhadap bangsa. Dia pun menyampaikan penghargaan kepada seluruh anggota kepolisian di berbagai daerah atas kinerja mereka dalam pemberantasan narkoba.

Prabowo menegaskan, ia sejak awal menempatkan isu pemberantasan narkoba dan korupsi sebagai prioritas penting dalam program pemerintahannya. Karena itu, ia menghadiri pemusnahan hasil tangkapan narkoba se-Indonesia yang dilakukan Polri.

"Memang saya sadari bahwa segala ancaman terhadap bangsa dan negara ada yang di depan mata, ada yang secara fisik, ada ancaman secara militer, ancaman secara psikologis, ancaman secara politis, ancaman yang besar, dan tidak kalah bahaya adalah ancaman narkoba," ucap Prabowo.

Menurut RI 1, pemberantasan narkoba menjadi bagian dari upaya menyeluruh pemerintah dalam memperkuat pengelolaan kekayaan negara. Prabowo menilai, segala cita-cita pembangunan mustahil tercapai apabila kekayaan nasional tidak dikelola dan dikuasai secara optimal.

"Narkoba ini merusak masa depan bangsa, tapi memang dalam pemerintahan ada hal-hal yang harus kita selesaikan dahulu. Masalah utama waktu saya menerima tugas sebagai Presiden, masalah utama yang saya lihat adalah kebocoran kekayaan negara. Apapun yang kita inginkan mustahil kita capai kalau kekayaan kita tidak kita kuasai, tidak kita kelola," kata Prabowo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement