Sekjen Gibran Center, Fathul Nugroho memastikan, majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres menjadi representasi anak muda Indonesia. Sehingga, Gibran ikut kontestasi bukan karena keinginan pribadi atau dorongan pihak keluarga.
"Bukan keinginan pribadi atau dorongan keluarga seperti isu yang belakangan ini berkembang," kata Fathul dalam siaran pers kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis. Dia menerangkan, Gibran Center merupakan transformasi dari Tim Relawan Nasional 01 yang dibentuk pada 2019.
Kala itu, tim relawan tersebut turut memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang mendapatkan nomor urut 1 pada Pilpres 2019. Kepengurusan Gibran Center resmi dikukuhkan pada 22 November 2023.
Pengukuhan dilaksanakan di Posko Gibran Center yang berlokasi di Jalan Gedung Hijau Raya Nomor 77, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Fathul mengatakan, pengukuhan tersebut untuk mengajak masyarakat, khususnya anak muda untuk bergabung dalam wadah Gibran Center.
Sehingga, Gibran Center merupakan gerakan kerelawanan yang akan menjadi kapal besar anak muda Indonesia. Fathul menyebut, pengukuhan tidak cuma untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran, melainkan juga menjadi center of excellence yang akan memberikan masukan, program, dan kebijakan ke duet nomor urut 2 tersebut.
"Mas Gibran maju sebagai simbol dan representasi anak muda Indonesia, bahwa yang namanya anak muda mampu mengelola negara sebesar Indonesia dan akan membawanya terbang lebih tinggi lagi," ujar Fathul.
Presiden Alumni LKYSPP, National University of Singapore Chapter Indonesia itu menambahkan, Gibran Center diisi relawan dari berbagai usia dan latar belakang. Mereka berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Meski begitu, Fathul mengakui, memang para relawan didominasi anak-anak muda milenial dan Gen Z, serta kaum intelektual. Dia menambahkan, kegiatan Gibran Center juga banyak menyasar anak muda.
Dia berharap, generasi muda dapat mengembangkan potensi, bakat dan minat. "Gibran Center akan terus berkiprah guna memberikan kontribusi positifnya kepada bangsa dan negara juga masyarakat luas," kata Fathul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
