Kamis 09 Nov 2023 16:16 WIB

Populi Center: Prabowo-Gibran 43,1 Persen dan Ganjar-Mahfud 23 Persen

Publik menganggap biasa saja soal isu dinasti politik pada Pilpres 2024.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Populi Center merilis survei terbaru tentang elektabilitas capres 2024 di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Populi Center merilis survei terbaru tentang elektabilitas capres 2024 di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan elektabilitas paling tinggi menurut Populi Center dalam survei yang dirilis pada Kamis (9/11/2023). Survei dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 terhadap 1.200 responden.

Adapun metode wawancara tatap muka serta margin of error kurang lebih 2,83 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan, saat surve,i Populi menanyakan kepada responden, "jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, pasangan mana yang akan Anda pilih untuk menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya?'.

 

"Pada simulasi pasangan capres-cawapres, pasangan dengan tingkat keterpilihan tertinggi adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 43,1 persen," kata Hartanto dalam agenda Forum Populi Road to 2024 Elections dengan tema 'Starting Point: Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemili 2024' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati posisi kedua. Adapun pasangan capres-cawapres Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di posisi ketiga.

 

"Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,3 persen. Adapun yang belum memutuskan sebesar 10 persen dan menolak menjawab sebesar 1,6 persen," jelas Hartanto.

 

Menurut Hartanto, ketika responden ditanya apakah sudah mantap atau masih berubah, lebih dari 70 persen menjawab sudah yakin dengan pilihannya. "71,8 persen menjawab mantap, sedangkan 27,4 persen menjawab masih akan berubah, dan sebesar 0,8 persen menolak menjawab," tuturnya.

Dinasti politik biasa saja...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement