REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Captain Timnas Amin, Al Muzzammil Yusuf merespons prediksi eks kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangi Pilpres 2024. Orang dekat Ketua Umum DPP PDIP tersebut meyakini Prabowo-Gibran menang berdasarkan data intelijen.
Al Muzzammil malah menganggap, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) yang berpeluang menang. Hanya saja, penilaiannya itu tidak dari kacamata seorang pelaku intelijen.
Almuzzammil menekankan, penilaian dari kacamata aktivis partai politik yang membaca keinginan publik yang menginginkan kehidupan lebih baik. "Sebagai aktivis parpol yang membaca keinginan publik untuk perubahan, pasangan Amin punya peluang besar," kata Al Muzzammil di Jakarta, Kamis (23/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menilai, pelaksanaan Pemilu 2024, harus berlangsung secara luber dan jurdil. Artinya, dapat proses pemilihan harus dijaga bisa terlaksana secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Menurut anggota Komisi I DPR itu, prinsip luber dan jurdil sangat penting untuk memastikan suara rakyat benar-benar terwakilkan. Hal itu juga sesuai dengan amanat UUD 45. Al Muzzammil menyampaikan, gerakan luber dan jurdil harus dimulai dari kampus yang melibatkan dosen, mahasiswa, aktivis, LSM dan ormas.
Jika berhasil, maka masyarakat akan berani mengawal pemilu adil dan jujur. "Masyarakat berani memilih sesuai hati nurani, tidak dipengaruhi tekanan dan iming-iming berbagai oknum di tengah yang merasa memiliki kekuatan," kata Al Muzzammil.
Sebelumnya, Hendropriyono menyebut, pasangan Prabowo-Gibran berpotensi memenangi Pilpres 2024. Ia meyakini pasangan nomor urut dua itu sudah disiapkan untuk menang satu putaran maupun menang dalam dua putaran.
Hendropriyono memuji konsep pemenangan Prabowo-Gibran yang dirasa lebih tertata. Misal, Partai Golkar dan Partai Demokrat jadi mesin lapangan. Hal itu masih dilengkapi sistem administrasi logistik keuangan dari Partai Gerindra.
Gibran bukan didorong keluarga...