REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan 1,4 juta liter air bersih untuk mengatasi krisis air di Ibu Kota. "Total air bersih yang kami distribusi 1,4 juta liter sepanjang 16 September hingga 21 November 2023," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Isnawa mengatakan, bantuan air bersih selama enam hari ini menyasar 2.053 kepala keluarga (KK) atau 6.538 jiwa di 17 kelurahan pada 10 kecamatan. Adapun 17 kelurahan itu untuk Jakarta Barat meliputi Cengkareng Barat, Kapuk, Kedaung Kali Angke, Kalideres, Pegadungan, Tegal Alur, Kelapa Dua, Kembangan Utara, Palmerah, dan Jembatan Lima.
Kemudian untuk Jakarta Pusat di Cideng, sedangkan Jakarta Selatan meliputi Cipedak dan Lenteng Agung, sedangkan Jakarta Utara meliputi Cilincing, Kali Baru, Penjaringan, dan Pluit.
"Total capaian pengangkutan atau ritase yakni 9.277 rit," tuturnya.
Dalam melakukan penanganan, BPBD DKI Jakarta didukung oleh PAM Jaya, BAZNAS BAZIS DKI Jakarta, PMI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jakarta (Perumda PAM Jaya) menyatakan kesiapan pihaknya untuk mengalokasikan kembali (realokasi) saluran air sebanyak 18 kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang terdampak krisis air.
Adapun 18 kelurahan terdampak yakni Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya. Diketahui penyaluran air ini tercatat sebanyak 1,7 juta liter atau setara 1.712 meter kubik yang direalisasikan selama periode 9 hingga 19 September.