Jumat 17 Nov 2023 13:24 WIB

Surat-Surat Cinta Soekarno untuk Ratna Sari Dewi Ungkap Fakta Baru G30S/PKI

ANRI tengah mengumpulkan arsip surat-surat cinta Bung Karno ke Ratna Sari Dewi.

Foto mantan Presiden RI, Soekarno.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Foto mantan Presiden RI, Soekarno.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengumpulkan lebih dari 300 arsip salah satunya sejumlah Surat Cinta Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno kepada istrinya Ratna Sari Dewi di Tokyo, Jepang. Surat-surat itu disebut berisi fakta baru soal G30S/PKI.

“(Arsip) sudah di Indonesia tapi aslinya masih di sana (Jepang). Nanti pelan-pelan kami akan bawa juga aslinya,” kata Kepala ANRI Imam Gunarto di sela Agenda Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Denpasar, Bali, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang menyusun sebagian arsip yang sudah dibawa ke Tanah Air dari kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo pada minggu lalu. Menurut dia, arsip tersebut tergolong baru dibuka yang selama ini disimpan rapi oleh istri keenam Sang Proklamator RI Soekarno.

ANRI, lanjut dia,  sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang untuk memantau dan melanjutkan arsip bersejarah itu. “Selama ini kan disimpan terus oleh Ibu Dewi, belum dibuka (publik) dan itu ada 300 lebih arsip di sana (kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo),” katanya.

Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan yang sama mengungkapkan Surat Cinta Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi itu tertanggal 1-10 Oktober 1965. Ia mengungkapkan ada sejarah baru belum diungkapkan kepada publik yang tertulis melalui Surat Cinta Bung Karno yang dikirimkan kepada Ratna Sari Dewi.

“Dari curahan hati paling dalam Bung Karno. Bung Karno merasa tidak tahu sama sekali dengan Peristiwa G30S/PKI. Itu dari kami baca suratnya, ini fresh ini,” katanya.

Ia mengungkapkan surat itu merupakan terbaru yang dikumpulkan ANRI dan baru ditemukan dari Tokyo.

“Dalam surat itu, tidak boleh dipegang, hanya boleh dibaca, salah satunya dari hati paling dalam Bung Karno menyatakan tidak tahu menahu tentang G30S/PKI, 'saya tidak tahu tiba-tiba diajak ke sekitar Lubang Buaya terus digeser ke mana'. Seolah-olah memberi kesan beliau terlibat,” katanya mengutip petikan isi Surat Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi.

photo
Pembangunan patung-patung Bung Karno masif dilakukan selama era Presiden Jokowi. - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement