REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengusulkan agar penyelenggaraan Formula E 2024 di DKI Jakarta diundur ke tahun 2025. Nantinya, pihaknya akan mengomunikasikan masalah itu dengan Formula E Operation (FEO), selaku penyelenggara kalender balapan Formula E.
Rencana itu diambil lantaran balapan mobil listrik dunia tersebut hampir tidak mungkin digelar di Ibu Kota. Hal itu berkaitan dengan pengamanan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
"Kita usulkan (diundur 2025). Itu sudah termasuk yang kita komunikasikan," kata Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Kamis (9/11/2023).
Iwan menjelaskan usulan Formula E diundur ke 2025 karena pada 2024 nanti akan memasuki tahun politik. Sehingga sementara ditunda dahulu sampai tahun depan. Risiko lainnya adalah, kepolisian belum tentu mengeluarkan izin. "Ya melihat risiko dan kondisinya. Itu usulan," kata Iwan.
Sebelumnya, DKI Jakarta tidak masuk dalam kalender kejuaraan Dunia Formula E 2024 karena bersamaan waktunya dengan Pemilu 2024. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta PT Jakpro dapat menyikapi masalah itu sebagai antisipasi.
"Saya minta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bisa mengomentari ini. Kan business to business (B2B) karena situasi politik," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Senin (23/10/2023).
Heru menyerahkan semua hal itu kepada PT Jakpro. Dia mengaku tidak mau ikut campur. "Saya nggak (lobi-lobi). Cuma Jakpro saja silakan B2B. Apakah mundur menguntungkan atau cari tanggal yang pas saya serahkan ke Jakpro," ujar kepala sekretariat presiden itu.
Adapun Pemprov DKI meneken kontrak dengan FEO untuk menyelenggarakan Formula E di Jakarta selama tiga tahun. Dua balapan sudah berlangsung di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada 2022 dan 2023. Sehingga tersisa satu balapan lagi yang akan berlangsung di Jakarta.
Haura Hafizhah