REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA memperkirakan suhu udara pada 24 Oktober ini dapat mencapai 34 derajat celcius. Meski, diperkirakan ada potensi hujan ringan di sebagian wilayah di DIY.
"Suhu udara diperkirakan berkisar antara 21-34 derajat celcius," kata BMKG Stamet YIA, Selasa (24/10/2023).
BMKG Stamet YIA menyebut bahwa potensi hujan ringan diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Sleman bagian utara. Hujan ringan ini dimungkinkan terjadi pada siang hingga sore hari.
"Pagi hari cerah berawan, dan malam hari kondisi cuaca berawan," ucap BMKG Stamet YIA.
Melihat kondisi cuaca yang diperkirakan masih panas hingga 34 derajat celcius, BMKG pun memberikan peringatan dini terkait adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Untuk itu, masyarakat pun diminta waspada.
"Waspada potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah DIY," ungkap BMKG Stamet YIA.
Lebih lanjut, terkait dengan arah angin bertiup dari tenggara ke barat daya yakni dengan kecepatan maksimum 25 kilometer per jam. BMKG pun menuturkan bahwa akan terjadi gelombang laut dengan ketinggian yang masuk kategori sedang di perairan selatan DIY.
"Tinggi gelombang di perairan selatan Yogyakarta berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter atau kategori sedang," jelas BMKG Stamet YIA.
Sebelumnya, BMKG DIY sudah menyebut bahwa cuaca panas akan terjadi hingga oktober 2023 ini. Suhu udara yang lebih panas dari biasanya dikatakan terjadi di pertengahan Oktober.
Meski begitu, cuaca panas di DIY akan cenderung turun di akhir Oktober 2023. Hal ini menyusul akan mulai masuknya musim hujan di DIY yang diperkirakan terjadi pada November 2023 dasarian I.
"Suhu naik prediksi kami sampai Oktober ini karena lebih urgennya di pertengahan-pertengahan Oktober ini. Tapi cenderung di akhir Oktober sudah mulai menurun," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas.
Reni menjelaskan, dari monitoring suhu yang dilakukan BMKG DIY pada dasarian pertama Oktober 2023, suhu udara mencapai 33 derajat celcius. Meski begitu, kondisi tersebut masih di bawah Jawa Tengah (Jateng) yang suhu udaranya mencapai 38 derajat celcius.
"Biasanya di DIY cenderung lebih rendah lagi dibanding Jateng. Analisis kami atau Monitoring suhu, suhu maksimum yang terjadi kemarin yang terakhir itu sampai 33 derajat celcius pada 5 Oktober. Beda dengan Jateng sampai 38 derajat celcius. Kalau DIY menurut peralatan kami tidak sampai (38 derajat celcius) seperti itu," ungkap Reni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
