REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Tim Pengabdian Fakultas Farmasi UI (FFUI) melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat kepada Suku Baduy di Desa Kanekes, Banten. Pengabdian dilakukan dengan memberikan edukasi etnomedisin tanaman obat keluarga Suku Baduy.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan melalui Hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI.
Dalam kegiatan tersebut, ibu-ibu setempat yang merupakan perwakilan dari Suku Baduy terlibat dalam diskusi yang dipandu oleh Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si, seorang ahli bahan alam Universitas Indonesia. Diskusi ini memberikan pengetahuan mendalam mengenai tanaman obat tradisional yang dimanfaatkan oleh Suku Badui untuk pengobatan keluarga mereka. Prof. Berna melalui bukunya menjelaskan tentang berbagai macam tanaman obat berikut manfaat dan cara penggunaan tanaman obat tersebut.
Setelah diskusi dan pertemuan selesai, sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap Suku Baduy, tim pengabdian masyarakat memberikan bingkisan sehat kepada warga setempat. Bingkisan ini diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi untuk hidup sehat dari Masyarakat Suku Baduy.
Selanjutnya, tim pengabdian masyarakat juga mengadakan pertemuan dengan kepala desa setempat. Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai tanaman obat yang telah lama digunakan oleh suku Badui. Kepala desa memberikan wawasan yang berharga mengenai penggunaan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan tanaman obat dalam masyarakat Suku Baduy.
"Kami berharap bahwa edukasi mengenai etnomedisin tanaman obat keluarga Suku Baduy dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan warisan budaya mereka," kata dia, Selasa (10/10/2023).
Selain itu, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Yayasan Yasmui yang merupakan komunitas yang telah lama bergerak dalam pembinaan dan pendampingan masyarakat di kawasan setempat.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, Suku Baduy dapat semakin mengembangkan potensi tanaman obat tradisional mereka, baik untuk pengobatan keluarga maupun sebagai sumber pendapatan ekonomi. Pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat umum diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pengembangan dan pelestarian penggunaan tanaman obat tradisional yang bernilai tinggi ini.
Belum lama ini, Tim pengabdian masyarakat FF UI juga melakukan pengenalan makanan dan minuman sehat, serta pemeriksaan kesehatan di Kampung Batu Belah yang berada di wilayah perbatasan antara Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Ketua Tim Pengmas FF UI, apt. Tri Wahyuni, M. Biomed, Ph.D., di Kampus UI Depok, mengatakan, jarak yang cukup jauh serta medan yang sulit tidak mengurungkan niat untuk turun lapangan dan memberikan bantuan kepada para anak-anak dan balita.
"Setelah kami tinjau, anak-anak dan balita di sini perlu perhatian khusus terkait kandungan gizi dari makanan dan minuman yang mereka konsumsi," kata dia, demikian dilansir dari Antara.