REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) bekerja sama dengan Turkish Cooperation and Coordination Agency (TİKA) mengadakan pelatihan pembuatan minuman herbal dari bahan alam lokal di Desa Sasak Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7). Program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan budidaya tanaman herbal yang sudah dilakukan di desa binaan tersebut.
Pelatihan difokuskan pada cara mengolah tanaman jahe, sereh, dan lemon menjadi minuman serbuk siap seduh. Materi disampaikan secara teori dan praktik langsung diikuti warga desa, anggota PKK, serta kelompok tani.
Wakil Dekan Fakultas Farmasi UI Fadlina Chany Saputri mengatakan program ini berjalan sejak pandemi dan terus dikembangkan. “Kolaborasi ini sudah berjalan sejak lama dan terus berkembang. Dari penanaman, pengolahan, hinggapelatihan seperti hari ini, semuanya dilakukan berdasarkanpendekatan ilmiah,” kata Fadlina dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).
Kepala Desa Sasak Panjang, Andy Umi, menyebut pelatihan ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Rosela dan sereh yang dibudidayakan warga bahkan sudah dipamerkan di Bogor Fest. Ia berharap kerja sama tetap berlangsung.
Sesi pelatihan utama dipandu dosen Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
Roshamur Cahyan Forestrania. Peserta diajarkan memilih, mencuci, serta membakar jahe, melumat bahan, merebus, hingga mengeringkan sehingga menjadi produk serbuk yang bisa disimpan hingga 6–12 bulan.
“Hasil produk ini tidak hanya sehat, tapi juga bisa disimpan jangka panjang dan praktis diseduh kapan saja,” jelas Roshamur.
Beberapa warga mengaku baru pertama kali belajar membuat produk herbal siap seduh. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, semoga ada bantuan lainnya ke depan,” kata Kasirah, anggota PKK.
Pelatihan ditutup dengan penyerahan simbolis alat produksi kepada warga desa. UI menyatakan akan melanjutkan pendampingan lanjutan untuk pengembangan produk berbasis sumber daya lokal.