DOHA – Sebuah sumber terkemuka di Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa delegasi kepemimpinan gerakan tersebut, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, selamat dari upaya pembunuhan Israel yang menargetkan mereka di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Selasa.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa serangan udara Israel menargetkan delegasi pimpinan Hamas di Doha saat pertemuan membahas usulan terbaru Presiden AS Donald Trump untuk gencatan senjata di Jalur Gaza. Dua sumber Hamas juga mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat Hamas di tim perundingan gencatan senjata selamat dari serangan itu.
Channel 14 Israel melaporkan bahwa Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin termasuk di antara para pemimpin yang menjadi sasaran serangan tersebut, sementara Channel 12 Israel melaporkan bahwa Khaled Meshaal juga menjadi sasaran.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Channel 14 bahwa tentara sedang menunggu hasil dari upaya pembunuhan tersebut, dan mencatat bahwa serangan tersebut dilakukan oleh jet tempur. Ledakan mengguncang Doha sore ini, dan kepulan asap terlihat membubung ke langit kota.
Pada tanggal 31 Agustus, Kepala Staf Israel Eyal Zamir mengancam akan menargetkan para pemimpin Hamas di luar negeri, karena perang pemusnahan dan kelaparan Israel di Gaza berlanjut selama hampir dua tahun.

Sementara Pemerintahan Qatar mengutuk keras serangan pengecut Israel yang menargetkan bangunan tempat tinggal beberapa anggota Biro Politik Hamas di ibu kota Qatar, Doha, Selasa. Mereka menyatakan tak akan menoleransi serangan tersebut.
“Serangan kriminal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional, dan menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan dan keselamatan warga Qatar dan penduduk di Qatar,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar dilansir Al Jazeera.
Kementerian menegaskan bahwa pasukan keamanan, pertahanan sipil, dan otoritas terkait segera mulai menangani insiden tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menahan dampaknya dan menjamin keselamatan warga dan daerah sekitarnya.
Qatar menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir perilaku sembrono Israel dan gangguan keamanan regional yang terus berlanjut, atau tindakan apa pun yang menargetkan keamanan dan kedaulatannya. “Investigasi sedang dilakukan pada tingkat tertinggi, dan rincian lebih lanjut akan diumumkan segera setelah tersedia.”