REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo ogah menanggapi sosok calon presiden (capres) pilihannya untuk Pilpres 2024. Jokowi memandang masyarakat sudah memahami arah politiknya berdasarkan rekam jejak selama ini.
Awalnya, ribuan relawan yang menghadiri kegiatan itu menanyakan arah dukungan untuk Pilpres 2024. Tapi Jokowi menanggapinya dengan penolakan secara harus.
"2024, apa kata Jokowi?" teriak para relawan ketika menghadiri gelaran Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).
"Massa nanya 'apa kata Jokowi?' Saya lihat bapak ibu semua sudah pinter-pinter jadi saya tidak usah sampaikan di forum ini," kata Jokowi merespon teriakan ribuan relawan tersebut.
Jokowi malah balik menjelaskan mengenai penerapan sistem demokrasi di Tanah Air. Sistem itu, menurut dia, menjamin kebebasan memilih bagi rakyat. Jokowi lantas mempercayakan rakyat untuk memilih secara berdaulat.
"Bapak ibu sudah ngerti dan tahu karena negara ini demokrasi, kedaulatan di tangan rakyat," ujar Jokowi.
Terakhir, Jokowi hanya berpesan normatif kepada para relawannya. Salah satunya Jokowi mengapresiasi peran para relawan dalam program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. "Terima kasih atas peran saudara semua dalam pembangunan negara ini," ujar Jokowi.
Kaesang ikut datang...