Senin 25 Sep 2023 08:15 WIB

PHRI Dorong Hotel di Jayapura Berdayakan Anak-Anak Papua

Kekurangan adik-adik (OAP) yang kerap dijumpai di lapangan adalah soal kedisiplinan.

Petugas hotel membersihkan ruangan di Hotel Sahid Jayapura, Papua, Selasa (26/10/2021).
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
Petugas hotel membersihkan ruangan di Hotel Sahid Jayapura, Papua, Selasa (26/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jayapura mendorong perhotelan setempat memberdayakan anak-anak asli Papua di tempatnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Jayapura Bambang Zulhadi di Sentani, kemarin, meminta kepada seluruh hotel melati hingga bintang empat setempat untuk memprioritaskan orang asli Papua (OAP). "Kami berharap anak-anak Papua yang mendatar di posisi apa saja di hotel bisa diakomodir sehingga kehadiran perhotelan di daerah ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi adik-adik kita (OAP)," kata Bambang.

Baca Juga

Menurut Bambang, jumlah hotel kurang lebih 30 di daerah ini sudah semuanya mempekerjakan anak-anak Papua di semua bidang. Ini adalah kemajuan bagi perkembangan industri perhotelan di tanah Papua khususnya Kabupaten Jayapura.

"Anak-anak Papua juga ketika sudah bekerja di hotel kecil maupun besar harus tunjukan loyalitas dan kedisiplinan sehingga citra OAP dapat terjaga dengan baik," ujarnya.

Bambang menjelaskan kekurangan adik-adik (OAP) biasanya yang dijumpai di lapangan adalah masalah kedisiplinan, sehingga ini harus menjadi catatan tersendiri bagi mereka. Tugas dari manajemen hotel supaya dapat membina dan mendidik saudara-saudara kita (OAP) ini supaya mereka bisa disiplin serta belajar dari waktu ke waktu untuk bagaimana mengelola manajemen hotel yang baik dan besar.

Dia menambahkan pekerjaan bukanya hanya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri tetapi bekerja di dunia atau bisnis perhotelan juga dapat menjadi sukses. "Sukses itu tidak hanya kita bekerja di pemerintahan, tetapi sektor swasta seperti hotel pun kalau kita tekuni dan fokus pasti kita akan mendapat tanda heran satu ke tanda heran lain," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement