Kamis 21 Sep 2023 18:39 WIB

Polisi Kedepankan Upaya Damai Kasus Anak Tewas Tertimpa Tembok Parkiran Masjid Saat Wudhu

Ibu almarhum Gian, Nova Deswita, mengaku sudah ikhlas.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Wudhu (ilustrasi).

Ibu dari Gian Septiawan Ardani, Nova Deswita, mengaku sudah ikhlas atas kejadian yang menimpa anaknya. Gian meninggal karena luka parah setelah tertimpa tembok yang roboh tertabrak sepeda motor. “Kami ikhlas saja sekeluarga. Gian anak yang baik, cerita, rajin sholat, mengaji,” kata Nova, sembari menangis menceritakan sifat anaknya, Kamis (21/9/2023).

Nova menyebut sebelum kejadian pilu menimpa keluarga mereka, Gian memperihatkan perangai yang tidak biasa. Sulung dari dua bersaudara itu dia lebih terlihat manja dan menunjukkan kasih sayang kepada adiknya yang masih balita. 

Biasanya Gian marah bila makanan miliknya dibagi kepada sang adik. Tapi hari itu jajanannya semuanya dibagi dua dengan adik. 

Lalu Gian menurut Nova juga manja minta dimandiin, disiapin makan, minta digarukkan kaki dan punggunh. Bahkan biasanya Gian sudah bisa pergi pipis sendirian hari itu minta ditemani pipis. 

“Itu kenang-kenangan yang dia (Gian) buat bersama kami sebelum pergi,” ujar Nova.

Sebelumnya pengakuan kakek Gian, Masrisal, pelajar SMP berinisial MHA (13) yang merobohkan tembok parkiran yang menyebabkan kematian Gian, masih terikat tali saudara. Sehingga mereka memilih berdamai untuk kasus ini.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, mengatakan MHA tetapkan menjadi tersangka. “Status anak ini (MHA) adalah tersangka. (Freestyle) dilakukan sengaja. Karena dia parkir dulu di situ. Dia mencoba jumping, sehingga tidak bisa mengendalikan (sepeda motor) menabrak dinding tempat wudhu,” kata Ferry Harahap, Rabu (20/9/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement