Jumat 22 Sep 2023 21:58 WIB

Sang Ibu Ceritakan Perangai tak Biasa Gian di Hari Terakhirnya

Sang Ibu, Nova menceritakan perangai tak biasa ditunjukkan Gian di hari terakhirnya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Tangkapan layar peristiwa dinding roboh akibat freestyle motor yang menimpa bocah 8 tahun di Padang. Sang Ibu, Nova menceritakan perangai tak biasa yang ditunjukkan Gian di hari terakhirnya.
Foto: Dok tangkapan layar
Tangkapan layar peristiwa dinding roboh akibat freestyle motor yang menimpa bocah 8 tahun di Padang. Sang Ibu, Nova menceritakan perangai tak biasa yang ditunjukkan Gian di hari terakhirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ibu dari Gian Septiawan Ardani, Nova Deswita, mengaku sudah ikhlas atas kejadian yang menimpa anaknya. Gian meninggal karena luka parah setelah tertimpa tembok yang roboh tertabrak sepeda motor.

Sepeda motor yang dibawa seorang pelajar SMP dengan gaya standing lepas kendali sehingga menabrak dinding pembatas parkiran Masjid Raya Lubuk Minturun dengan tempat wudhu. Kebetulan di balik tembok tersebut, Gian sedang mengambil wudhu untuk sholat Ashar pada Senin (18/9/2023).

Baca Juga

“Kami ikhlas saja sekeluarga. Gian anak yang baik, ceria, rajin sholat, mengaji,” kata Nova, sembari menangis menceritakan sifat anaknya, Kamis (21/9/2023).

Nova menyebut sebelum kejadian pilu menimpa keluarga mereka, Gian memperlihatkan perangai yang tidak biasa. Sulung dari dua bersaudara itu dia lebih terlihat manja dan menunjukkan kasih sayang kepada adiknya yang masih balita. 

Biasanya Gian marah bila makanan miliknya dibagi kepada sang adik. Tapi hari itu jajanannya semuanya dibagi dua dengan adik. 

Lalu Gian menurut Nova juga manja minta dimandiin, disiapin makan, minta digarukkan kaki dan punggung. Bahkan biasanya Gian sudah bisa pergi pipis sendirian hari itu minta ditemani pipis.

“Itu kenang-kenangan yang dia (Gian) buat bersama kami sebelum pergi,” ujar Nova.

Pelaku masih ada ikatan saudara...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement