Disamping itu, yang bersangkutan juga menggeluti dunia konten kreator sebagai Youtuber dari 2020 sampai 2022 lalu. “Agensi kelas kelas akting. Tahun 2020 jadi Youtuber. (Kontennya) itu masih kita dalami,” kata Ardian.
Menurut Ardian, awalnya tersangka I memproduksi film-film bergenre komedi dan horor. Adapun alur cerita film-film porno yang digarap rumah produksinya, tersangka I terinspirasi dari menonton acara komedi nakal yang ditayangkan televisi swasta yang sudah berganti nama. Sehingga, dialah yang merancang semua film bermuatan seksual tersebut.
“(Belajar) otodidak, lihat-lihat dari film komedi, dia kan awalnya dari film komedi,” kata Ardian
Dalam kasus ini selain tersangka I, penyidik juga menangkap dan menetapkan empat tersangka lainnya. Keempat tersangka lainnya berinisial JAAS, AIS, AT, dan SE.
Mereka memiliki peran masing-masing, tersangka I berperan sebagai sutradara, admin, pemilik dan yang menguasai website dan produser dari film-film yang diunggah pada tiga website. Tersangka JAAS sebagai kameramen. Kedua tersangka ditangkap pada Senin (31/7/2023).
Kemudian tersangka AIS berperan sebagai editor film, tersangka AT sebagai sound enginering, tersangka SE berperan sebagai Sekretaris dan talent. Ketiga tersangka ditangkap oleh tim unit 3 Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Selasa (1/8/2023).
Deretan pemeran film porno lokal...