REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan area industri dan fasilitas pendukung pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Banten, Selasa (12/9/2023). Jokowi menyebut progres pembangunan industri PT Lotte Chemical Indonesia sudah mencapai 73 persen.
Pembangunan pabrik ditargetkan akan rampung pada Maret 2025. Kemudian, akan dilakukan komisioning dan langsung bisa berproduksi.
"Jadi pagi hari ini kita berada di pabriknya di industrinya Lotte Chemical. Ini, proyek ini sudah dimulai tahun 2020 dan akan selesai nanti di tahun 2025. Progresnya sudah sangat bagus, sudah selesai 73 persen," ujar Jokowi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Investasi dari pembangunan industri PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) senilai 3,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 60 triliun. Jokowi juga menyebut, pembangunan industri tersebut bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu.
Setelah pembangunan pabrik selesai dilakukan, nantinya bisa menghasilkan 17 produk, di antaranya yakni etilen, polipropilen, benzene (bahan baku obat), dan lain-lain. Selain itu, pabrik itu juga menghasilkan produk substitusi impor, di mana sebesar 70 persen akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan 30 persen untuk ekspor.
Jokowi mengatakan, industri seperti pembangunan pabrik petrokimia oleh PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) inilah yang dibutuhkan Indonesia. "Yang saya seneng ini akan menjadi subtitusi impor, 70 persen untuk lokal dan 30 persen untuk ekspor. Dua-duanya baik karena yang dipakai untuk di dalam negeri itu menjadi subtitusi dari barang-barang impor petrokimia yang kita lakukan,” ujarnya.
Selain itu, limbah yang dihasilkan dari pabrik PT Lotte Chemical Indonesia ini akan digunakan untuk pembangkit listrik. "Ada yang dipakai untuk pembangkit listrik, kira-kira akan muncul angka 50 megawatt, karena total yang digunakan listrik di sini kira-kira 100 megawatt. Jadi separuh dari listrik itu dihasilkan dari industri Lotte sendiri," kata Jokowi.