Rabu 30 Aug 2023 13:23 WIB

Warga Keluhkan Bau Menyengat Sampah yang Menumpuk di TPS Bandung

Banyak warga yang berjualan makanan di daerah Babakan Ciparay.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Sampah dan roda sampah masih menumpuk di sejumlah TPS di Kota Bandung, Rabu (30/8/2023). Sebagian berserakan di pinggir jalan.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Sampah dan roda sampah masih menumpuk di sejumlah TPS di Kota Bandung, Rabu (30/8/2023). Sebagian berserakan di pinggir jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah masyarakat mengeluhkan bau menyengat dari sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Kota Bandung. Tumpukan sampah terus bertambah seiring TPA Sarimukti ditutup sementara akibat kebakaran.

Pada sejumlah ruas jalan di Kota Bandung, roda sampah berisi tumpukan sampah terlihat mengular, seperti di Jalan Soekarno Hatta dan TPS. Selain itu, tumpukan sampah berserakan di ruas-ruas jalan.

Baca Juga

Salah seorang warga Babakan Ciparay Tedi mengaku tumpukan sampah di TPS yang membeludak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Roda-roda sampah mengambil bahu jalan di Jalan Babakan Ciparay.

Selain itu, bau menyengat dari sampah-sampah membuat tidak nyaman masyarakat. Terlebih, banyak warga yang berjualan makanan di daerah Babakan Ciparay.

"Mengganggu, bau menyengat. Kan di sini banyak yang datang, mengganggu sekali. Di Pasar (Burung) banyak yang jualan nasi, ke dalam juga menyengat. Warga banyak yang komplain," ujar dia, Rabu (30/8/2023).

Ia berharap agar masalah sampah dapat segera terselesaikan dan sampah di TPS dapat diangkut. Tedi mengaku tahu alasan sampah menumpuk karena kondisi TPA Sarimukti yang terbakar.

Salah seorang pedagang sate Ahmad mengaku terganggu dengan tumpukan sampah di TPS serta roda-roda sampah yang mengular hingga ke badan jalan. Bau menyengat sampah terasa sekali sebab dirinya berjualan tidak jauh dari TPS Babakan Ciparay.

"Terganggu, terlalu dekat apalagi saya jualan makanan. Mudah-mudahan cepat diatasi, diangkut dan cepat beres," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement