Jumat 25 Aug 2023 17:31 WIB

Ibu Bayi Tertukar di Bogor Ajukan Permohonan Audiensi Via Pengacara, Ditolak Kemenkes

“Disayangkan Kemenkes tidak berbicara terkait kasus kemanusiaan ini," kata Rusydi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Siti Mauliah (37 tahun), ibu dari bayi yang tertukar di rumah sakit sejak setahun lalu, Jumat (11/8/2023).
Foto:

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, mengatakan audiensi yang diajukan terkait dengan tata kelola rumah sakit. Menurutnya, hal itu seharusnya bisa diselesaikan dulu di tingkat rumah sakit sendiri.

“Ini juga bisa difasilitasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten dan Provinsi bila diperlukan. Ini sudah ada standarnya dari Kemenkes, sehingga di lapangan tinggal dijalankan,” katanya.

Dinkes Kabupaten Bogor pun sudah turun tangan menanangi kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa setahun lalu. Meski belum pernah ada kasus bayi tertukar, Dinkes pun mengimbau agar terjadi lagi kasus serupa. 

“Imbauan yang pertama kasus ini tidak boleh terjadi lagi, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor ataupun seluruh rumah sakit di Indonesia. Selama saya jadi Kepala Dinas dari 2019, belum pernah terjadi. Baru kali ini,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, Selasa (15/8/2023).

Lebih lanjut, Mike menegaskan, RS Sentosa yang sudah memiliki komite keselamatan pasien dan keselamatan mutu harus dimaksimalkan. Ia pun meminta jajaran RS Sentosa bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya.

Sehingga, kata Mike, kasus serupa di rumah sakit manapun tidak boleh terjadi. Terutama pada rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, yang sidah memiliki mekanisme keselamatan pasien.

“Jadi rumah sakit atau fasilitas kesehatan ini, sudah memiliki mekanisme keselamatan pasien, mekanisme mutu, itu sudah punya Standar Operasional Prosedur (SOP). Sudah ada komitenya juga, ini segera harus dijalankan dengan baik,” kata Mike.

Diketahui, bayi dari Siti Mauliah (37 tahun) diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di RS Sentosa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti pun telah melakukan tes DNA di RS Sentosa, dan hasilnya menunjukkan, bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.

Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya. 

photo
Pekan menyusui, Beragam kebaikan menyusui bagi ibu dan si bayi - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement