Selasa 15 Aug 2023 16:40 WIB

Ikhlas Putra SBY Jadi Cawapres Anies, PKS: AHY Memenuhi Kriteria

PKS mengakui AHY bisa menjadi faktor yang bisa menambah kemenangan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Capres Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyodo (AHY) menghadiri acara Dialog Rakyat yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Ahad (6/8/2023).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Capres Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyodo (AHY) menghadiri acara Dialog Rakyat yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Ahad (6/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung siapapun sosok yang dipilih Anies Rasyid Baswedan menjadi calon wakil presiden (cawapres). Termasuk jika mantan gubernur DKI Jakarta itu memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kami dari PKS bisa menerima, dan kami bisa mendukung itu, dan kami melihat bahwa beliau (AHY) memang memenuhi kriteria yang disampaikan Pak Anies," ujar Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS telah menandatangani piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang menyerahkan mandat cawapres kepada Anies. Penunjukkan cawapres harus berpatokan pada lima kriteria yang telah disepakati ketiga partai politik.

Lima kriteria tersebut, pertama adalah sosok yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah. Kedua, figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.

Tiga, figur itu bisa menjaga keseimbangan Koalisi Perubahan. Keempat, sosok tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Terakhir adalah mampu bekerja sama sebagai dwi tunggal, baik saat menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hingga ketika terpilih sebagai pemimpin periode selanjutnya.

Belakangan, Anies juga menambahnya dan disebut sebagai kriteria "0". Dua kriteria tersebut adalah berani dan tak bermasalah. "Beliau (AHY) menjadi faktor yang bisa menambah kemenangan. Dengan AHY tentu sosok yang sangat dekat dengan kalangan milenial, kalangan gen Z, mereka yang adalah pemilih terbesar di era sekarang," ujar Hidayat.

Ia juga menghargai pendapat Partai Nasdem yang meminta Anies untuk memilih cawapres dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Alasannya, sosok tersebut akan menambah suara Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Tentu saja kami juga menghormati wacana yang disampaikan pihak Nasdem ya. Itulah karenanya pentingnya Anies tampil betul-betul sebagai capres yang bisa selesaikan masalah ini," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menanggapi isu soal Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies. Menurutnya, jika ingin menang pada Pilpres 2024, Anies seharusnya memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Secara teori memang kalau ingin menang ya harus berpasangan sama AHY. Karena apa? karena AHY memiliki partai yang tidak kecil ya, cukup besar kan, bahkan sekarang kan sudah menembus 10 persen menurut survei," ujar Syarief di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Elektabilitas AHY sebagai cawapres dalam banyak hasil survei juga unggul ketimbang Yenny Wahid. Modal tersebut tentu akan memperbesar peluang Anies untuk menang pada kontestasi nasional mendatang.

"Mas AHY kan cukup tinggi ya kan, jadi punya partai, suara nasionalnya juga tinggi. Nah kalau ingin menang harus berpasangan dengan AHY," ujar Syarief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement