Selasa 15 Aug 2023 15:50 WIB

PKS Legawa Aher tak Jadi Cawapres Anies

PKS mengimbau Anies untuk dapat segera duduk bersama sepakati cawapres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong Anies Rasyid Baswedan segera mengumumkan cawapresnya, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong Anies Rasyid Baswedan segera mengumumkan cawapresnya, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tak menampik bahwa PKS mengusulkan nama mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan. Namun, PKS kini legawa jika kadernya tersebut tak menjadi pendamping Anies.

"Kami akan legawa. Kami punya kader yang hebat, Kang Aher, misalnya. Dia dua kali jadi gubernur di Jawa Barat yang warganya empat kali lipat dari warga Jakarta. Artinya dua kali lipat daripada Pak Anies," ujar Hidayat di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

"Tapi, kami mempertimbangkan, okelah untuk kemaslahatan lebih besar kami menarik Pak Aher untuk kemudian kami dukung Pak Anies dan calon wakil presidennya."

Menurut dia, nama-nama yang beredar menjadi cawapres untuk Anies perlu dibicarakan bersama oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS, sehingga saat Anies mengumumkan nama tersebut, ketiga partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut sama-sama sepakat.

"Inilah saatnya beliau (Anies) mengajak duduk bersama untuk menyepakati siapa nama, dan tentu kami sepakat dengan apa yang beliau teriakan terakhir, harus orang yang berani dan tidak mempunyai kasus di masa lalu," ujar Hidayat.

Ia pun mendorong agar Anies segera mengumumkan nama yang akan menjadi cawapresnya. Dengan begitu, ketiga partai politik dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat segera melakukan konsolidasi pemenangan untuk mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Kan petanya relatif sudah jelas, jadi lebih cepat, lebih bagus. Meskipun harus disepakati secara bersama-sama karena kan ada empat pihak, tiga partai pengusung dan Mas Anies Baswedan," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Ketua DPP Partai Nasdem yang juga anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Willy Aditya, mengatakan bahwa Anies sudah mengantongi nama yang akan menjadi bakal cawapresnya. Namun, menurutnya, Anies masih melihat pesaingnya di koalisi lain yang belum juga mengumumkan pendampingnya.

"Ini sebuah proses dinamika yang harus kita lewati dan kita lewatilah bersama-sama, tentu dinamikanya ada pasang surutnya, ada gelombangnya. Toh, tidak mungkin bergerak tanpa melihat juga toko sebelah ya, jadi ya toko sebelah ya masih tutup juga ya," ujar Willy di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Riak dalam Koalisi Perubahan terkait cawapres untuk Anies juga dipandangnya sebagai bagian dari dinamika politik. Namun, dia menegaskan, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) solid dalam mendukung Anies.

Ketiga partai dalam Koalisi Perubahan juga diyakininya menjalankan amanat piagam deklarasi. Di mana pimpinan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS menyerahkan kewenangan untuk mengumumkan cawapresnya kepada Anies.

"Jadi, ya itulah ritme yang terjadi, kita sekali lagi menyerahkan kepada Mas Anies kapan mau diumumkan. Bisa cepat, bisa lama, tapi setidak-tidaknya kalau pesan Pak Surya yang terakhir adalah kita lihat dinamika ini, toh tidak akan lari gunung dikejar," ujar Willy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement