Ahad 16 Jul 2023 15:23 WIB

Perjuangan Pelajar Indonesia dalam Olimpiade Matematika PMWC Pascapandemi

Momen PMWC jadi kesempatan para pelajar Indonesia menunjukkan kemampuan luar biasanya

Pelajar Indonesia yang dibina oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) tetap semangat berkompetisi untuk pada ajang Primary Mathematics World Contest (PMWC) 12-15 Juli 2023.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
Pelajar Indonesia yang dibina oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) tetap semangat berkompetisi untuk pada ajang Primary Mathematics World Contest (PMWC) 12-15 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam menghadapi tantangan pandemi global yang melanda dunia, pelajar Indonesia menunjukkan semangat juang luar biasa. meskipun masih diselenggarakan secara online, pelajar Indonesia yang dibina oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) tetap semangat berkompetisi untuk pada ajang Primary Mathematics World Contest (PMWC) 12-15 Juli 2023. 

Keikutsertaan tim Indonesia dalam ajang ini bukanlah hal yang mudah, mengingat berbagai kendala yang dihadapi selama masa pandemi. Namun, pelajar Indonesia menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam menghadapinya.

Baca Juga

Salah satu perjuangan besar yang dihadapi oleh tim Indonesia adalah transisi ke pembinaan jarak jauh ke tatap muka. Mereka harus beradaptasi dengan cepat dengan penggunaan teknologi dan platform digital untuk tetap melanjutkan pembelajaran secara efektif. Kendati demikian, para pelajar Indonesia menunjukkan ketekunan dan kesungguhan dalam memperdalam pemahaman mereka tentang matematika dan berlatih secara mandiri.

Team Leader Indonesia, Thyeadi Tungson, mengatakan bahwa PMWC adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh sekolah Po Leung Kuk, Hong Kong yang diperuntukkan kepada siswa sekolah dasar kelas 5-6.

“Tahun 2023 ini adalah ajang PMWC pertama yang dilakukan setelah masa pandemi Covid-19, dan karena beberapa hal teknis kompetisi tahun ini dilakukan secara online dan berharap untuk tahun selanjutnya bisa kembali dilaksanakan secara offline,” kata Thyeadi dalam keterangan tertulis. 

Meskipun pandemi telah memberikan banyak kendala, Klinik Pendidikan MIPA tetap memberikan dukungan besar kepada pelajar Indonesia. 

“Pada ajang ini anak-anak Indonesia cukup dapat bersaing pada tahun-tahun sebelum pandemi, dibuktikan dengan beberapa kali meraih penghargaan baik individu maupun team. Pada PMWC 2019, tim Indonesia berhasil meraih satu penghargaan 2nd Class Honour (Medali Perak), dua penghargaan 3rd Class Honour (Medali Perunggu) untuk kategori kompetisi individu, dan Merit Trophy untuk kategori kompetisi tim.” sambung Thyeadi dalam siaran persnya. 

“Pasca-Covid-19 ini kami belum mengetahui secara pasti, tapi kalau dilihat dari perjuangan mereka selama karantina kami berharap anak-anak ini bisa kembali bersaing dengan peserta dari negara lainnya dan membuahkan hasil yang baik,” ujarnya. 

Thyeadi berharap banyak mendapatkan manfaat baik dari pengalaman dan ilmu. “Harapannya kami bisa mengambil banyak pelajaran yang berguna terutama pengalaman mengerjakan soal-soal uniknya karena mengikuti kompetisi itu tidak berhenti dalam membicarakan hasil, tapi harus dilihat dari proses, manfaat, serta pengalaman dan ilmu apa yang bisa didapat/mengalami peningkatan. Adapun jika berbicara hasil harapan kami adalah semoga anak-anak bisa mendapatkan yang terbaik,” kata Thyeadi. 

Sementara itu, Deputy Leader Tim Indonesia sekaligus Penanggung Jawab Akademik, M Fachri mengungkapkan motivasi menggelar pembinaan adalah untuk memberikan kesiapan dan memperdalam materi. “Pembinaan tersebut agar nantinya lebih siap dan juga bisa mempermahir untuk memperdalam materi yang ada,” ungkapnya

Fachri menambahkan tim Indonesia telah berlatih dengan tekun dan berdedikasi, mengikuti simulasi dan kompetisi internal untuk mempersiapkan diri secara optimal. 

“Program pembinaan disajikan materi-materi, ada aljabar, bilangan kombinatorik dan juga Geometri dan biasanya dalam soal-soal ini juga ada soal bentuknya eksplorasi. Jadi, kami melatih beberapa kali simulasi untuk memberikan bagaimana gambaran kompetisi,” imbuh Fachri. 

Pada kesempatan lain, Kepala Bagian Lomba KPM, Tri Jumsari, mengatakan momen PMWC tahun ini adalah kesempatan bagi para pelajar Indonesia untuk menunjukkan kemampuan luar biasa mereka dan berkompetisi dengan yang terbaik di kancah internasional. 

“Dengan semangat juang yang telah teruji dan persiapan yang matang, mereka berjuang keras untuk mengharumkan nama Indonesia dan memberikan yang terbaik di kompetisi ini,” ujar Tri. 

“Melalui perjuangan mereka, kita semua dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, di mana kemampuan, kecerdasan, dan semangat juang pelajar Indonesia diakui dan diapresiasi secara internasional,” tutup T

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement