Jumat 24 Oct 2025 02:02 WIB

Danantara Buka Peluang Investasi dengan Brazil di Indonesia

CEO Danantara ajak investor Brazil berinvestasi di energi terbarukan dan agribisnis Indonesia pada Indonesia-Brazil Business Forum.

Rep: antara/ Red: antara
Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil.
Foto: antara
Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan keterbukaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk investasi dari pelaku usaha dan investor Brazil di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Indonesia-Brazil Business Forum di Jakarta, Kamis (23/10).

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, mengundang investor Brazil untuk bermitra dalam pengembangan sumber daya mineral kritis, serta energi terbarukan di Indonesia. Ia menekankan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sekitar 3.700 gigawatt (GW) dari berbagai sumber seperti tenaga surya, angin, dan hidro, namun baru 15,2 GW yang termanfaatkan.

Keberhasilan Brazil dalam agrikultur berkelanjutan menjadi contoh bagi Indonesia. Rosan menyebut pengetahuan Brazil dalam agribisnis berskala besar penting untuk modernisasi sistem pangan Indonesia. Kerja sama ini diharapkan bisa mengadopsi teknologi pertanian maju dari Brazil.

MoU Kerja Sama Indonesia-Brazil

Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Indonesia, delapan nota kesepahaman (MoU) kerja sama ditandatangani antara pemerintah dan badan usaha kedua negara. Prosesi ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Lula di Istana Merdeka.

MoU pertama ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan Kementerian Pertambangan dan Energi Brazil untuk kerja sama di bidang energi dan pertambangan. MoU kedua melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brazil.

Selanjutnya, MoU ketiga mengenai kerja sama di bidang sanitari dan finosanitari antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian dan Peternakan Brazil. MoU keempat terkait kerja sama statistik antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Institut Geografi dan Statistik Brazil.

MoU kelima antara BPI Danantara dan JBS, perusahaan multinasional di Brazil, diikuti oleh MoU antara PT PLN (Persero) dan J&F S. A. Brazil. Sementara itu, MoU antara Pertamina dan Fluxus, perusahaan minyak dan gas asal Brazil, juga disepakati.

MoU terakhir mengatur kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan ApexBrasil, instansi pemerintah Brazil yang mempromosikan investasi dan perdagangan.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement