REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan SMP di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada 2023 telah selesai dilaksanakan. Para peserta didik juga telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kelender akademik tahun ajaran 2023/2024 yang bakal dimulai lima hari lagi.
Bagi Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, pelaksanaan PPDB kali ini menyisakan catatan yang perlu mendapat perhatian. Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan pelaksanaan PPDB jenjang SMP di Kabupaten Semarang relatif tidak menyisakan persoalan. Namun tidak demikian dengan PPDB jenjang SD yang sampai dengan hari ini masih menyisakan beberapa catatan.
“Khususnya minimnya peserta didik baru,” ujarnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (12/7/2023).
Banyak sekolah jenjang SD yang tidak mendapatkan peserta didik pada PPDB tahun 2023 ini. Fenomena tersebut banyak terjadi di sekolah-sekolah yang ada di wilayah pedesaan.
Untuk sekolah-sekolah yang berada di lingkungan sekitar pusat pemerintahan kecamatan atau bahkan di dekat pusat pemerintahan kabupaten sejauh ini tidak masalah. Misalnya untuk sekolah yang berada di wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan bisa mendapatkan 28 peserta didik baru dalam satu rombongan belajar (rombel) sudah sangat ideal.
Namun untuk sekolah-sekolah di wilayah pedesaan, jumlah peserta didik baru pada PPDB kali ini masih banyak yang kurang. “Yang mendapatkan peserta didik hanya enam anak atau di bawah 10 anak, cukup banyak,” jelasnya.
Sukaton mengatakan, dari jumlah 451 SD negeri di Kabupaten Semarang, sebanyak 218 sekolah di antaranya kekurangan peserta didik atau hampir separuhnya. Berbeda dengan jenjang SMP, untuk saat ini memang justru kekurangan ruang kelas, khususnya untuk sekolah yang ada di pusat pemerintahan Kabupaten Semarang, seperti SMPN 1 hingga SMPN 5 Ungaran.
Terkait hal tersebut, Sukaton sudah berkoordinasi dengan Bupati Semarang untuk bisa menambah kelas baru menjadi 10 kelas, di sekolah yang selama ini masih kurangan ruang kelas. Sebab di Ungaran ini baru SMPN 2 Ungaran dan SMPN 3 Ungaran yang sudah memiliki 10 ruang kelas.
Untuk SMPN 1, SMPN 4 dan SMPN 5 belum mencapai 10 kelas. “Lainnya baru memiliki tujuh atau baru memiliki delapan kelas,” jelasnya.