Selasa 11 Jul 2023 21:10 WIB

Revitalisasi JIS Disebut Politiknya, Pj Heru Budi: Saya Ga Tau Itu, Tahunya Kerja

Pemerintah disebut mencari kekurangan JIS.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus raharjo
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenjak Jakarta Internasional Stadion (JIS) akan direvitalisasi untuk tempat acara Piala Dunia U-17, banyak berbagai pihak yang pro dan kontra terkait hal tersebut. Apalagi, JIS saat ini dikaitkan dengan unsur politik.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi pun menanggapi hal tersebut dengan santai. Menurutnya, ia tidak tahu-menahu tentang politik. Ia hanya mengetahui tentang kerja.

Baca Juga

"Saya gak tau itu, tahunya kerja. Kalau ditanya kerja, saya bisa jawab," kata Heru di kawasan Jakarta Timur pada Selasa (11/7/2023).

Sebelumnya diketahui, kontroversi seputar rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) oleh pemerintah pusat menjelang Piala Dunia U-17 masih terus bergulir. Banyak pro dan kontra yang muncul di masyarakat.

Polemik turut dihubungkan isu penjegalan Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden (capres). Timbul pertanyaan di masyarakat seolah pusat sulit mengakui JIS yang memang dibangun semasa Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan, pertanyaan mengapa pemerintah sulit sekali mengakui JIS memang menyeruak di tengah publik. Sebab, pemerintah pusat seperti terus mencari-cari kekurangan dari JIS.

"Masyarakat pasti memiliki pertanyaan yang sama, apa salahnya mengakui ada karya anak bangsa yang bermutu tinggi," kata Sudirman, Rabu (5/7/2023).

Upaya pemerintah merenovasi Jakarta Internatinal Stadium (JIS) agar bisa dicalonkan sebagai salah satu arena Piala Dunia U-17 pada Desember 2023 mendatang menuai polemik soal standar stadion berkapasitas lebih dari 80 ribu tempat duduk tersebut. Konsultan asing asal Inggris, Buro Happold pun sampai ikut terseret dalam polemik tersebut.

Alasan Buro Happold ikut terseret dalam polemik khususnya "kegaduhan" di media sosial Twitter, terjadi setelah mereka sempat mencopot portofolio proyek JIS di laman situs resmi pada Jumat (7/7/2023). Namun, setelah sejak Jumat malam dan sehari semalam pada Sabtu (8/7/2023), informasi soal JIS sudah muncul kembali di situs resmi Buro Happold pada Ahad (9/7/2023).

Dalam pernyataan resminya, yang dirilis pada Ahad (9/7/2023), Buro Happold mengakui sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan JIS. Namun, Buro Happold yang merupakan perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultansi menyatakan tidak pernah diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement