Rabu 05 Jul 2023 21:14 WIB

BEM IPB Terima Sejumlah Keluhan Terkait Pembayaran UKT

Sebagian besar keluhan yang diterima merupakan permintaan bantuan pembayaran UKT.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) IPB University telah menerima sejumlah keluhan dari para mahasiswa terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). (ilustrasi)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) IPB University telah menerima sejumlah keluhan dari para mahasiswa terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) IPB University telah menerima sejumlah keluhan dari para mahasiswa terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Dari portal yang dibuat BEM KM IPB, sebagian besar keluhan yang diterima oleh BEM KM merupakan permintaan bantuan pembayaran UKT.

Presiden Mahasiswa (Presma) BEM KM IPB University, Imaduddin Abdurrahman, mengatakan keluhan tersebut diterima melalui kanal Peduli UKT yang dibuat BEM KM IPB bersama BEM Fakultas. Tak hanya mahasiswa baru, namun mahasiswa IPB University saat ini juga meminta bantuan pembayaran UKT.

Baca Juga

Rahman, mengatakan, keluhan terkait bantuan pembayaran UKT yang datang, akan disampaikan ke para donatur. Seperti dari alumni-alumni IPB sendiri, crowdfunding dari para mahasiswa, serta yayasan eksternal. Sehingga para donatur bisa memberikan bantuan pembayaran UKT kepada mahasiswa terkait setelah dilakukan seleksi berkas dan wawancara.

Tak hanya itu, lanjut Rahman, pihak rektorat IPB University juga akan membantu keringanan pembayaran UKT untuk semester yang akan datang. Namun ada prosedur dan perlengkapan berkas yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang mengajukan jauh-jauh hari.

“Nanti donatur akan memberikan bantuan pembayaran UKT kepada orang terkait. Biasanya juga diadvokasikan kepada rektorat kepada keuangan langsung, kira-kira ada temen-temen yang butuh mencicil, perlu penurunan (beban UKT),” kata Rahman kepada Republika, Rabu (5/7/2023).

Di samping itu, Rahman belum bisa memerinci, berapa banyak jumlah mahasiswa baru dan berapa banyak jumlah mahasiswa yang sudah berkuliah di IPB University saat ini. Dari hasil pendataan sementara, pengajuan bantuan paling banyak berasal dari vokasi IPB.

“Fakultasnya juga rata, nggak ada jumlah yang jomplang. Untuk teman-teman yang baru masuk, karena masih sedikit keluhannya, kami juga masih belum mendata kembali terkait berapa orang yang memberikan keluhan kepada kami,” ucap mahasiswa Fakultas MIPA ini.

Besaran UKT Program Sarjana ini berlaku untuk semua jalur masuk (SNBP, SNBT, dan Mandiri) Tahun Angkatan 2023 (di luar Kelas Internasional), sesuai dengan Keputusan Rektor Rektor IPB University Nomor 81 Tahun 2023. Dikutip dari laman resmi IPB, besaran biayanya dari semua program studi, terbagi dari golongan satu sampai lima.

Untuk Fakultas Pertanian di semua program studi, Manajemen Sumberdaya Lahan, Agronomi dan Hortikultura, Proteksi Tanaman, Arsitektur Lanskap, biayanya sama rata. Begitu pula dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di semua program studi, Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Manajemen Sumberdaya Perairan, Teknologi Hasil Perairan, Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, serta Ilmu dan Teknologi Kelautan.

Lalu, Fakultas Peternakan di program studi Teknologi Produksi Ternak, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Kehutanan di program studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Teknologi Pangan, Teknik Industri Pertanian, Teknik Sipil dan Lingkungan. Ketentuan yang sama berlaku di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di program studi, Statistika, Meteorologi Terapan, Biologi, Kimia, Matematika, Ilmu Komputer, Fisika, Biokimia, Aktuaria.

Baca juga : Kema Unpad: Banyak Camaba Mengundurkan Diri Gara-Gara UKT Mahal

Di semua program studi tersebut besaran biayanya sama. Gol I Rp 2,4 juta, Gol II Rp 4 juta, Gol III Rp 7 juta, Gol IV Rp 9 juta, dan Gol V Rp 11 juta.

Kemudian, di Fakultas Kedokteran Hewan dan Sekolah Bisnis, besaran biayanya Gol I Rp 2,4 juta, Gol II Rp 5 juta, Gol III Rp 8 juta, Gol IV Rp 10 juta, dan Gol V Rp 12 juta.

Untuk Fakultas Ekonomi dan Manajemen di program studi Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, Agribisnis, Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Ilmu Ekonomi Syariah besarannya: Gol I Rp 2,4 juta, Gol II Rp 3 juta, Gol III Rp 6 juta, Gol IV Rp 8 juta, Gol V Rp 10 juta.

Untuk Fakultas Ekologi Manusia di program studi Ilmu Gizi, Ilmu Keluarga dan Konsumen, besaran biayanya Gol I Rp 2,4 juta, Gol II Rp 4 juta, Gol III Rp 7 juta, Gol IV Rp 9 juta, Gol V Rp 11 juta. Program studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Gol I Rp 2,4 juta, Gol II Rp 3 juta, Gol III Rp 6 juta, Gol IV Rp 8 juta, dan Gol V Rp 10 juta.

Bagi mahasiswa program sarjana yang diterima melalui jalur SNBP dan SNBT tidak dikenakan Biaya Pengembangan Institusi dan Fasilitas (BPIF). Sejak 2020, jalur Ketua OSIS dan PIN sudah tidak dikenakan BPIF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement