REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Jumlah jurnalis yang syahid akibat serangan ganda Israel di Kompleks MEdis Nasser di Gaza Selatan bertambah jadi lima orang. Mereka di antara 20 yang syahid dalam serangan biadab tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada Senin bahwa para korban tewas di lantai empat rumah sakit dalam serangan ganda. Satu rudal pertama kali mengenainya bangunan tersebut. Rudal lainnya menyusul beberapa saat kemudian, menghantam kru penyelamat yang mencoba menolong korban dan para jurnalis yang mendokumentasikan peristiwa itu.
Juru kamera Hussam al-Masri, yang dikontrak Reuters, syahid dalam serangan pertama. Fotografer Hatem Khaled, yang juga dikontrak Reuters, terluka dalam serangan kedua di rumah sakit tersebut.
Yang juga syahid adalah Mariam Abu Daqqa, yang bekerja sebagai jurnalis di beberapa media termasuk kantor berita The Independent Arab dan The Associated Press; serta jurnalis Moaz Abu Taha, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Jurnalis kelima Ahmed Abu Aziz, yang bekerja untuk Quds Feed Network dan media lainnya, meninggal karena luka-lukanya, menurut pernyataan Kantor Media Gaza. Sementara Al Jazeera kembali kehilangan jurnalis mereka, kali ini fotografer Al Jazeera Mohammad Salama.

The Associated Press melansir, Dagga memiliki seorang putra berusia 13 tahun yang dievakuasi dari Gaza pada awal perang. Ia sering kali bermarkas di Nasser, dan baru-baru ini melaporkan tentang para dokter di rumah sakit yang berjuang untuk menyelamatkan anak-anak dari kelaparan. Independent Arabia, versi bahasa Arab dari British Independent, mengatakan Dagga juga bekerja sama dengan organisasi tersebut.
“Rekan-rekan jurnalis menjadi syuhada ketika pendudukan Israel melakukan kejahatan mengerikan dengan mengebom sekelompok jurnalis yang sedang melakukan misi liputan pers di Rumah Sakit Nasser di Kegubernuran Khan Younis dan banyak martir menjadi korban kejahatan ini,” kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan dilansir Al Jazeera.
“Kami menganggap pendudukan Israel, pemerintahan Amerika, dan negara-negara yang berpartisipasi dalam kejahatan genosida seperti Inggris, Jerman, dan Perancis bertanggung jawab penuh atas melakukan kejahatan brutal yang keji ini.”
Para saksi mata mengatakan serangan kedua terjadi setelah petugas penyelamat, jurnalis dan orang lain bergegas ke lokasi serangan awal. Rekaman video Reuters langsung dari rumah sakit, yang dioperasikan oleh Masri, tiba-tiba putus pada saat serangan pertama terjadi, menurut rekaman Reuters.
Lihat postingan ini di Instagram