Senin 25 Aug 2025 19:34 WIB

Iran Ingatkan Bahaya Agenda 'Israel Raya', Serukan Negara Muslim Bersatu Melawan

Iran mendesak aksi nyata negara Muslim lebih dari sekadar pernyataan simbolis.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Foto: AP Photo/Frank Franklin II
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengingatkan bahaya agenda penjajahan Israel yang mengancam eksisten dunia Islam dan perdamaian dunia. Oleh karena itu, ia mendesak adanya aksi kolektif dari negara-negara Muslim.

Dalam artikel opini yang dipublikasikan Asharq Al-Awsat jelang pertemuan dararuta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Araghchi mengutuk "genosida dan pembersihan etnis terorganisasi" oleh Israel di Gaza. Ia pun menuduh negara Barat mendukung "kejahatan yang belum pernah terjadi" itu.

Baca Juga

"Rezim Zionis telah mengubah Gaza menjadi bumi yang hangus, menggunakan kelaparan sebagai senjata dan menjadikan titik distribusi makanan sebagai perangkap kematian bagi warga sipil tak bersalah," kata Araghchi dilansir Iran Front Page.

Araghchi mengatakan, aksi Israel di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah, dan Yaman merefleksikan strategi agresif degan tujuan untuk mendominasi kawasan di bawah gagasan yang mereka sebut 'Israel Raya'. Dia mendesak pertemuan tingkat tinggi OKI untuk beraksi lebih dari sekadar pernyataan simbolis dan mengadopsi "langkah-langkah terkoordinasi yang menentukan", termasuk tekanan diplomatik, langkah hukum internasional, dan sanksi ekonimi dan militer terhadap Israel.

Araghchi juga menyerukan pembentukan segera sebuah koridor kemanusian yang disupervisi oleh PBB dan OKI untuk mengirim bantuan ke Gaza. Ia menambahkan, persatuan di antara negara-negara Islam terbilang krusial untuk menjaga keamanan kawasan dan memberikan kemajuan terwujudnya sebuah negara merdeka Palestina dengan Al-Aqsa sebagai ibu kotanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement