REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-35 ICMI di Hotel Four Points, Bali, Jumat (5/12/2025) malam. Dalam sambutannya, Arif menyampaikan peran cendekiawan muslim ICMI dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“ICMI punya tanggung jawab besar dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia, dalam dunia pendidikan, dalam membangun literasi masyarakat Indonesia,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, percepatan perubahan dunia saat ini menuntut kualitas manusia yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Dengan begitu, ICMI memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ia melanjutkan, cendekiawan muslim ICMI berperan memimpin riset dan inovasi untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi, termasuk dalam teknologi dan kesehatan. Pada sektor ekonomi, Arif menegaskan ekonomi syariah dan industri halal merupakan masa depan ekonomi nasional.
“ICMI pada hari ini pun membahas tentang bagaimana implementasi ekonomi syariah sebagai salah satu pilar ekonomi nasional,” ujarnya.
Arif juga menyebut peran ICMI dalam advokasi kebijakan publik. Dengan pemahaman yang baik tentang agama dan negara, cendekiawan muslim ICMI dinilainya dapat mengarahkan kebijakan agar selaras dengan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan.
“Keberanian kita untuk selalu melakukan advokasi kebijakan publik menjadi penting karena ICMI merupakan bagian dari civil society yang sudah seharusnya bisa memberikan pemikiran-pemikiran kritis konstruktif,” kata dia.
Selain itu, lanjut Arif, ICMI terus mengembangkan dialog lintas agama dan memperkuat pemberdayaan masyarakat. Namun ia juga menekankan pentingnya promosi budaya dan nilai-nilai positif bangsa. Sebab, Indonesia merupakan bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur.
ICMI memiliki peran penting dalam mempromosikan budaya dan nilai-nilai positif. Jadi Indonesia ini adalah sebuah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur. Nilai-nilai luhur itu tercermin dari keragaman kebudayaan yang ada.
“Oleh karena itu, ICMI nanti akan berkolaborasi dengan Asosiasi Sultan Keraton. Ini adalah bagian dari kita untuk bisa merawat nilai-nilai yang ada, yang bisa kita internalisasi dari berbagai sumber, salah satunya keragaman kehidupan kita,” kata Arif.
Rangkaian Silaknas dan Milad ke-35 ICMI yang digelar pada 5–7 Desember 2025 di Bali mencakup berbagai agenda strategis. Agendanya mulai dari Kuliah Umum, BPJPH Halal Conference, Simposium Syariah Digital Financing, Pameran Produk Halal, National Leadership Camp, hingga Penghargaan Lifetime Achievement, serta City Tour dan kegiatan sosial, yang dirancang untuk memperkuat jejaring, meningkatkan kapasitas cendekiawan muslim, dan mendorong kontribusi nyata ICMI bagi kemajuan bangsa.