Selasa 11 Nov 2025 06:12 WIB

Kepala BRIN Siap Kawal Program Prioritas Prabowo: Pangan, Energi, dan Air

Prof Arif Satria menekankan pentingnya riset untuk kemajuan bangsa.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Arif Satria di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Arif Satria di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto melantik Prof Arif Satria sebagai kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (10/11/2025) sore WIB. Arif menggantikan Prof Laksana Tri Handoko.

Arif dilantik bersamaan dengan Wakil Kepala BRIN Laksdya (Purn) Amarulla Octavian. Usai dilantik, Arif menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat arah riset nasional yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo di berbagai bidang.

Baca Juga

"Hari ini ada penugasan untuk saya, dan bidang yang ditugaskan sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti," ujar rektor IPB University tersebut kepada awak media usai pelantikan.

Arif mengaku, telah beberapa kali berkomunikasi dengan Presiden Prabowo dalam berbagai forum, baik saat pertemuan dengan para rektor, pimpinan organisasi masyarakat, maupun kegiatan cohort Kementerian Pertahanan. Dari berbagai kesempatan itu, ia menangkap pesan kuat dari Prabowo mengenai pentingnya memperkuat riset dan inovasi nasional sebagai pendorong kemajuan ekonomi bangsa.

"Saya banyak menangkap pesan-pesan beliau terkait arah Indonesia ke depan. Insya Allah BRIN akan mengawal program-program prioritas dari Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air. Saya kira tiga bidang itulah yang perlu didukung oleh riset dan inovasi yang baik," ucap Arif.

Dia menegaskan, kekuatan riset dan inovasi akan menjadi kunci kemajuan ekonomi Indonesia pada masa depan. Arif menyebut, negara-negara dengan indeks inovasi yang tinggi terbukti memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

"Riset dan inovasi ini akan menjadi tumpuan. Negara yang memiliki kekuatan riset dan inovasi akan berkorelasi positif dengan kemajuan ekonomi. Semakin tinggi global innovation index, hampir pasti GDP per kapitanya juga akan tinggi sehingga kita mau tidak mau harus menggenjot bidang R&D, bidang inovasi ini," ucap Arif.

Dia pun menekankan, pentingnya langkah strategis BRIN untuk melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Arif menyebut, kolaborasi harus diperkuat, baik secara horizontal antarlembaga maupun secara vertikal dengan pemerintah daerah.

"Saatnya kita segera melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Konsolidasi ini penting untuk memperkuat ekosistem riset yang selama ini sudah ada, baik secara horizontal maupun secara vertikal," kata Arif.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan, penguatan riset di tingkat daerah menjadi prioritas utama BRIN. Dia menilai, setiap provinsi memiliki keunikan masalah dan potensi lokal yang dapat dioptimalkan melalui pendekatan riset berbasis kebutuhan wilayah.

"Langkah konkret yang harus kita lakukan adalah bagaimana mempercepat pengembangan dan penguatan sains technopark di setiap daerah. Jadi di setiap daerah kalau memiliki sains technopark itu akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah karena sains technopark menjembatani dunia riset dengan dunia industri," ucap Arif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement