Rabu 05 Jul 2023 19:37 WIB

Pj Heru Klaim Sistem NOC ITS Kurangi Kemacetan Sekitar 20 Persen

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan membuat lalu lintas di Jakarta lebih lancar.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas mengatur lalu lintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/11/2022). Sejak pemasangan AI di traffict light, kini kemacetan di kawasan tersebut bisa dikurangi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengatur lalu lintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/11/2022). Sejak pemasangan AI di traffict light, kini kemacetan di kawasan tersebut bisa dikurangi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuat sistem pemantauan lalu lintas bertajuk Network Operation Centre Intelligent Traffict light System (NOC ITS) untuk membantu mengurai kemacetan di Jakarta. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, sistem NOC ITS telah diimplementasikan sejak April 2023.

Menurut dia, sejak sistem baru itu dipasang, terpantau menunjukkan efisiensi dari sisi pengurangan kendaraan di sekitar 20 titik persimpangan yang dipasang. "Ini untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas, sehingga terpantau terdapat efisiensi (pengurangan antrean) sekitar 20 persen," kata Heru di Jakarta pada Rabu (5/7/2023).

Menurut Heru, dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, sistem tersebut bisa mengidentifikasi kemacetan di titik tertentu. Kemudian, bisa dilakukan intervensi pengaturan lalu lintas dalam upaya mengurangi kemacetan.

"Sistemnya dihitung berdasarkan kepadatan (lalu lintas), kalau sedang padat maka lampu hijaunya dipercepat dan sebaliknya," kata Heru. Kondisi itu membuat arus kendaraan di beberapa ruas jalan menjadi lebih lancar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo mengatakan, sebelumnya jika terjadi kemacetan, petugas melakukan pengaturan lampu lalu lintas secara manual dengan turun langsung ke lapangan. Kini, dengan bantuan kecerdasan buatan maka pengaturan lampu lalu lintas bisa dilakukan secara otomatis.

"Saat ini dengan teknologi AI, maka sistem akan melakukan identifikasi langsung secara real time, berapa waktu (lampu) hijau yang dibutuhkan untuk setiap titik persimpangan agar kendaraan yang melintas dalam periode waktu tertentu keseluruhannya bisa melintas," kata Syafrin.

Dia menambahkan pemasangan teknologi tersebut dilakukan di sejumlah titik dengan tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi. "Tahun ini akan dilakukan pengembangan tambahan di 40 simpang, kriteria pemilihannya masih sama (rawan macet). Tujuannya agar terjadi efisiensi jumlah antrean di simpang-simpang tertentu," kata Syafrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement