Jumat 09 Jun 2023 15:56 WIB

Jakarta Smart City Konsisten Tingkatkan Pelayanan Jakarta

Jakarta Smart City pun terus mengembangkan super aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

Jakarta Smart City juga giat melaksanakan berbagai program, baik secara daring maupun luring, seperti JSC Goes to School, JSCLab, dan Data Science Trainee.
Foto: Dok. Republika
Jakarta Smart City juga giat melaksanakan berbagai program, baik secara daring maupun luring, seperti JSC Goes to School, JSCLab, dan Data Science Trainee.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rata-rata penyelesaian keluhan masyarakat Jakarta lewat 13 kanal pengaduan CRM (Cepat Respon Masyarakat) terus meningkat. Peningkatan kinerja tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun trust, akuntabilitas, dan transparansi dengan masyarakat. 

Pada 2023 ini, peningkatan percepatan waktu penyelesaian keluhan masyarakat di CRM mencapai 76 jam. Yakni dari rerata waktu penyelesaian tahun 2022 sebanyak 201 jam dan kini menjadi 125 jam. 

Untuk pengembangan literasi digital, Jakarta Smart City juga giat melaksanakan berbagai program, baik secara daring maupun luring, seperti JSC Goes to School, JSCLab, dan Data Science Trainee. 

Ketiga program tersebut bertujuan untuk terus meningkatkan literasi digital warga Jakarta serta mencetak anak muda yang dapat memecahkan masalah (problem solving) dengan memanfaatkan data. 

Selain itu, Jakarta Smart City pun terus mengembangkan super aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Pada 2022, JAKI telah diakses 144 juta view serta 5 juta pengguna. 

"Kami pun berencana segera merilis Jakarta Kini generasi ketiga menjelang Hari Jadi DKI Jakarta ke-496, Juni ini. Versi terbaru ini akan akan makin mudah digunakan, bahkan sudah bisa dimanfaatkan warga non-Jakarta," kata Kepala Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, dalam Media Gathering di kantor JSC, Balai Kota DKI Jakarta, dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (9/6/2023). 

Peningkatan layanan terutama dalam perubahan di sisi UI (User Interface). Sebab, spiritnya layanan ini meningkat sebagai layanan inklusif untuk semua.

"Bagi kami di JSC, layanan smart city itu esensinya adalah people, bagaimana kita kian memudahkan masyarakat," ujarnya. 

Yudhis mengungkapkan, kerangka kerja inti JSC adalah innovative city for happines. Bagaimana caranya teknologi berbasis mobile existing kian memudahkan masyarakat Jakarta dalam beraktivitas. Sehingga, perubahan proses bisnis di dalamnya efektif meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan masyarakat. 

Di samping itu, lanjutnya, kerangka lain adalah mampu menciptakan peran pemerintah sebagai kolaborator, dalam partisipasi pengelolaan kota yang melibatkani lima ko-kreator, yaitu warga, akademisi, media massa, industri/bisnis/investor, serta pemerintah lainnya. 

"Sister city Jakarta seperti Berlin di Jerman tak mau menyebut dirinya sebagai kota cerdas, tapi kota bertumbuh. Artinya bisa agile, berkembang cepat mengikuti kebutuhan dan perubahan masyarakat, sehingga masyarakat happy dengan layanan pemerintahnya," ucapnya.

Selain Jakarta Kini 3.0, Yudhis mengungkapkan pula, pada tahun ini akan membuka Jakarta Future City Hub di Gedung JB Tower yang berjarak seratus meter dari kantor JSC. Kelak, akan ada ruang kolaborasi antara problem owners dan problem solvers di Jakarta, guna menyelesaikan bersama masalah kota. 

Jakarta Future City Hub juga akan menjadi ruang berbagi data, termasuk mengajak kerja sama kepada media massa, untuk dapat menggunakan fasilitas di dalamnya serta berbagai event digital di Jakarta. Future City Hub akan menjadi ruang inovasi untuk melihat Jakarta kini dan Jakarta masa depan sebagai kota global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement