REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, isu menteri yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif atau pejabat lainnya sudah bukan hal baru. Dia menyinggung, sudah ada banyak menteri-menteri lampau yang melakukan hal serupa.
Menurut Ida, majunya dia untuk menjadi Caleg dari PKB dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dari PBB tidak akan meninggalkan tugas sebagai pembantu presiden. “Saya akan membagi waktu dengan baik. Saya akan memanfaatkan Sabtu-Ahad,” kata Ida kepada awak media di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, jika memang nyatanya harus cuti dari tugas menteri, maka akan dilakukan. Waktu tersebut, lanjut Ida, akan disesuaikan dengan wakilnya yang juga maju memperebutkan kursi DPR.
“Ya kami berbagi tugas dengan pak wakil menteri. Kalau misal harus cuti, diupayakan berjalan dengan baik,” tutur dia.
Menurut Ida, apa yang dilakukan dia saat ini tidak sesibuk pencalonan Presiden yang membutuhkan energi besar. Sebab itu, dia berjanji bisa tetap memperkuat kerja di Kemnaker sembari menjalankan kampanye.
Hal serupa juga dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor yang merupakan wakil menteri Ketenagakerjaan. Afriansyah mengatakan, dirinya siap mundur jika terpaksa. Namun demikian, berdasarkan ketentuan yang dipahaminya, pejabat menteri dan lainnya jika ingin mengikuti pemilu, hanya dihitung cuti.
“Tapi kalau disuruh mundur sama presiden ya mundur. Gak ada masalah, buat saya,” kata Afriansyah saat mendaftarkan caleg PBB ke KPU Sabtu kemarin.