REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Sebanyak 1.559 pelajar kelas 1 Sekolah Dasar hingga 12 SMA, menghadiri babak final Kompetisi Matematika Suprarasional (KOMAS) 18, di Pusbang SDM Aparatur Perhubungan, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ribuan pelajar dari seluruh Indonesia ini telah lolos babak penyisihan kompetisi matematika tingkat nasional ini.
Ketua Panitia Babak Final Kompetisi Matematika Suprarasional 18, Muchammad Fachri, mengatakan dengan adanya kompetisi ini dapat mengembangkan bakat dan minat siswa bidang matematika. Terlebih pada matematika suprarasional yang mengandalkan nalar dan juga berintegrasi dengan karakter.
“Sehingga siswa tidak hanya pintar matematika, melainkan juga menciptakan pelajar dan guru yang berakhlak mulia,” kata Fachri di sela kegiatan, Ahad (14/5/2023).
Fachri menyebutkan, ada empat tahapan yang dilakukan dalam kompetisi ini. Diawali uji soal matematika suprarasional di tingkat sekolah yang diikuti sebanyak 149.808 peserta. Babak penyisihan KOMAS tingkat kota/kabupaten digelar secara hibrida pada Ahad (19/2/2023) dan diikuti sebanyak 43.433 peserta.
Sedangkan, sambung dia, pada babak semifinal tingkat provinsi pada Ahad (19/3/2023) diikuti sebanyak 23.048 peserta untuk berebut tiket babak final. Hingga pada babak final yang digelar pada Ahad (14/5/2023), telah lolos 1.559 peserta.
“Kepada pemenang KOMAS, Klinik Pendidikan Mipa (KPM) memberikan berbagai penghargaan menarik berupa medali, trofi, tabungan pendidikan, sertifikat, voucher, dan para peraih medali berkesempatan mengikuti lomba internasional dan mendapatkan tabungan pendidikan,” tegasnya.
Tak hanya kompetisi bagi siswa, lanjut Fachri, KPM juga menggelar ajang Olimpiade Guru Matematika. Dimana pada babak final diikuti sebanyak 170 peserta yang berasal lebih dari 70 kota/kabupaten di Indonesia.
“Sedangkan, untuk pemenang OGM nantinya akan mendapatkan trofi juara 1, 2, dan 3, bingkisan bagi enam peserta terbaik, sertifikat, uang tunai untuk peserta terbaik di setiap level, dan pembinaan gratis untuk 10 besar terbaik,” tutur Fachri.
Salah satu sekolah peserta KOMAS, Kepala SDIT Zaid Bin Tsabit Kota Bogor, Sugeng Malikul Bahri, menyampaikan sebanyak 500 siswa mengikuti sejak kompetisi awal. Saat ini tercatat ada tujuh siswa lolos di final.
“Harapan kami bisa ada siswa yang lolos untuk mengikuti event selanjutnya di event internasional. Ini jadi kebanggaan kita bersama, baik sekolah maupun orang tua murid,” ujarnya.