Kamis 11 May 2023 14:32 WIB

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lontarkan Abu Sepanjang 1 Kilometer

Warga diminta untuk menghindari lokasi di sekitar Gunung Anak Krakatau.

Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.
Foto: PVMBG
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak, sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 12.41 WIB. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis condong ke arah barat daya, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 23 detik," kata Andi Suardi, dalam keterangannya di Bandarlampung, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga

Ia mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer. "Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius 5 kilometer," katanya.

Sebelumnya pada pagi hari tadi PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, dengan tinggi kolom letusan mencapai 3.000 meter. Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono mengatakan erupsi itu terjadi pada Kamis (11/5/2023) pukul 05.19 WIB.

"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," kata Deny.

Deny menjelaskan erupsi itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 12 detik. Erupsi itu tidak terdengar suara dentuman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement