REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Para warga terdampak banjir bandang Sungai Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, antusias menyambut kehadiran Ustadz Sahabat (Usbat) Ganjar Sumut. Seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/5/2023), Dusun II, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang jadi salah satu daerah terdampak bencana tersebut. Kurang lebih ada 17 rumah yang terendam banjir.
Kelompok sukarelawan ini menyerahkan stimulus secara door to door untuk memenuhi kebutuhan para penyintas banjir di sana, Selasa (2/5/2023).
"Desa Bandar Baru ini merupakan daerah yang cukup besar dampak dari banjir bandang yang terjadi pada Minggu 30 April yang lalu," kata Koordinator Daerah Usbat Ganjar Kabupaten Deli Serdang, Ahmad Thalhah di lokasi.
Thalhah menyebut, ada sejumlah paket sembako yang diberikan mulai dari beras, mie instan, minyak goreng, gula, dan lain-lain.
Adanya bencana banjir ini, lanjut Thalhah, sepatutnya dijadikan bahan introspeksi diri, pengajaran dalam mendidik jiwa supaya memiliki keteguhan hati, serta senantiasa waspada terhadap alam sekitar.
"Kami mengharapkan kepada masyarakat mudah-mudahan dengan bencana ini menjadi ikhtibar (peringatan) kepada masyarakat untuk kembali lebih dekat kepada Allah mendekatkan diri lagi kepada Allah melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah," kata Thalhah.
Mirna (28 tahun) salah satu masyarakat Dusun II, Desa Bandar Baru mengaku kaget kawasan tempat tinggalnya mendapat kiriman debit air yang cukup deras pada Ahad (30/4/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.
"Saya pas jualan dipajang kan terus itu air datang dari atas, kami terkejut kan ini kok air banyak kali makanya kami sudah sempet takut juga," kata Mirna.
"Makanya itulah kami dah panik kek mana sampe sampe yang ndak pernahnya kami kena banjir kami kena banjir karena inikan dataran banjir. (Rumah saya) terkena dampak juga, (bahkan) itu sebelah rumah saya temboknya jebol," ujar Mirna menambahkan.
Banjir tersebut juga membuat jalur pipa air bersih milik Badan Usaha Milik Desa (BumDes) rusak. Akibatnya, warga Dusun II perlu menampung air hujan ataupun menunggu bantuan air bersih.