Jumat 21 Apr 2023 14:34 WIB

Heboh Tradisi 'Bakar' Kuburan Jelang Lebaran di Sulawesi

Video berlatar lagu Maher Zein itu menunjukkan ratusan lilin dinyalakan di atas kubur

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Warga berziarah kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (20/4/2020). Beberapa hari mendekati bulan suci Ramadhan, warga di wilayah tersebut melakukan ziarah kubur guna mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/AKBAR TADO
Warga berziarah kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (20/4/2020). Beberapa hari mendekati bulan suci Ramadhan, warga di wilayah tersebut melakukan ziarah kubur guna mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan puluhan atau mungkin ratusan kuburan berlatar api. Aksi itu disinyalir sebagai tradisi sebuah daerah menjelang dimulainya Ramadhan dan hari raya lebaran.

"Tradisi jelang Ramadhan dan Lebaran ratusan lilin dinyalakan di atas kuburan," bunyi narasai foto yang diunggah melalaui akun Twitter @kegblgnunfaedh, seperti dikutip Republika pada Jumat (21/4/2023).

Keterangan dalam utasan unggahan tersebut kemudian menjelaskan bahwa tradisi itu terjadi di Lingkungan Bulutakkang, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju Sulbar. Warga sekitar menyalakan ratusan lilin di pekuburan umum yang dilakukan setiap tahunnya menjelang masuknya bulan suci Ramahan dan sebelum lebaran.

Video berlatar lagu Maher Zein itu menunjukkan ratusan lilin dinyalakan di atas kuburan. Di dekat batu nisan, api lebih besar dinyalakan.

Beragam komentar warganet lalu membanjiri unggahan yang telah mendapatkan perhatian 2.2 juta itu. Banyak yang menghargai tradisi tersebut, dan sejumlah komentar menilai tradisi itu tak masuk akal.

"Sulawesi ya, emang Sulawesi ni mirip Amerika Latin khususnya Meksiko dengan budaya dia de los muertos-nya, tetap menghormati dan mengingat sanak keluarga yg udah berpulang lebih dlu, "karena kematian yg sesungguhnya adalah mereka yang dilupakan,"" jelas salah satu komentar oleh akun @mustofahav.

"Tradisi itu harus sejalan sama akidah. Misal Rasulullah pakai pelepah kurma ditaro diatas kuburan, nah kalo di sini gak ada pelepah qurma maka tradisinya boleh pake tanaman lain, bukan lilin, Karna gak sama, tanaman ya pake nya tanaman juga, begitu melihat tradisi yang betul," kata komentar lain oleh akun @anwaribraji.

"Ya Allah berasa neraka (emoji menangis kejar)" kata komentar lain. "Tidak diajarkan dalam Qur'an dan Hadits. Seharusnya tradisi tidak bertentangan dengan ajaran agama. 

Tradisi positif misalnya bersih-bersih makam sebelum lebaran. Kayaknya ini lebih bisa di terima," sambung komentar lain.

 

Sumber:

https://twitter.com/kegblgnunfaedh/status/1648986169571688460?s=46&t=X1fsQc6-VpNGysCD1wHw9w

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement