REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menilai periode Pemilu 2024 menjadi 'masa-masa emasnya' karier politik Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani. Terkhusus Puan, ini menjadi penting karena ia digadang akan menjadi pengganti Megawati.
"Kalau mengejar politik untuk menjadi presiden atau wakil presiden, Pemilu 2024 ini lah masa-masa emas mereka," kata Panji Suminar di Bengkulu, Jumat.
Ketiga sosok tersebut saat ini, kata dia, umurnya berada pada rentang 50-55 tahun. Rentang umur tersebut merupakan masa-masa emas para elite politik untuk maju berkontestasi maju menjadi presiden atau wakil presiden.
"Melihat rekam jejak kepemimpinan presiden di Indonesia beberapa periode belakang, bisa dilihat baik itu Pak SBY maupun Pak Jokowi mereka memimpin duaperiode, artinya potensi presiden terpilih 2024 menjabat duaperiode juga besar," kata dia.
Panji mengatakan kalau Ganjar, Anies atau Puan tidak terpilih dan mereka harus menunggu 10 tahun lagi baru merebut kursi RI 1, maka peluangnya akan semakin rendah."Mereka saat itu sudah 60 tahun lebih, masa emasnya sudah lewat dan salam 10 tahun itu akan ada sosok sosok-sosok baru dengan elektabilitas mereka yang bermunculan," kata Panji.
Pertimbangan lainnya adalah soal elektabilitas Ganjar, Anies dan Puan. Anies dan Ganjar bukan pemimpin partai politik, dan karier di eksekutif sebagai kepala daerah juga telah selesai. Artinya menunggu satu atau dua periode lagi akan menggerus elektabilitas mereka.
"Begitu juga Puan, ini masa peralihan dari Megawati Soekarnoputri ke Puan Maharani untuk memimpin PDIP. Peralihan akan semakin aman kalau Puan Maharani memiliki kekuasaan di eksekutif baik sebagai presiden maupun wakil presiden," kata dia.
Ketika Puan tidak terpilih menjadi presiden atau wakil presiden di Pemilu 2024, menurut dia, peralihan kepemimpinan di PDIP bisa saja jadi tidak berjalan mulus. Apalagi presiden terpilih nantinya malah kader atau sosok yang didukung PDIP.
"Ketika PDIP mencalonkan sosok lain presiden, maka ketika Megawati menyudahi kepemimpinan ini akan lebih rentan peralihannya ke Puan Maharani, karena ada sosok kuat, katakanlah sosok presiden yang diusung PDIP," kata dia.
Hal tersebut membuat karier politik Puan untuk 1 atau 2 kali pemilu ke depan tentunya tidak menjadi kabar baik. Puan bisa kehilangan elektabilitas sekaligus kekuatannya mengendalikan parpol untuk pencalonan di pemilu berikutnya. Oleh karena itu, Pemilu Serentak 2024 menjadi masa-masa emas dari Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Puan Maharani.
"Siapapun yang terpilih dalam Pemilu 2024 juga berpeluang besar mengulang kesuksesan di penyelenggaraan pada 2029," katanya.