Kamis 13 Apr 2023 14:43 WIB

Alasan Mengapa Bergabungnya PDIP ke Koalisi Besar Menjadi Rasional Menurut Pengamat

PDIP dinilai akan sulit menang pilpres jika tidak berkoalisi dengan parpol lain.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) didampingi Menkumham yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan Yasonna Laoly (kiri), dan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (ketiga kanan) hadir dalam kegiatan Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta. PDIP diprediksi akan bergabung ke koalisi besar untuk Pilpres 2024. (ilustrasi)
Foto:

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan bahwa pihaknya mendukung wacana pembentukan koalisi besar. Adapun saat ini, partai berlambang kepala banteng itu tetap mendorong kadernya sebagai capres pada 2024.

Jelasnya, partainya berpatokan kepada pidato Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta. Dalam pidatonya dan juga dikonfirmasi Presiden Jokowi, nama capres dari PDIP sudah ada di kantong Megawati.

"PDIP mendukung pembentukan kerja sama pokitik yang kuat, cuman PDIP masih stuck akan mengusung capres dari internal," ujar Said di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

"Pidato Ketua Umum pada hari ultah di bulan Januari, Ibu Ketum menegaskan bahwa kami DPP PDIP di bawah Ketum tetap akan mencalonkan calon dari internal partai," sambungnya.

Kendati demikian, ia melihat bahwa capres dari wacana koalisi besar belumlah ada. Sebab, pembicaraannya harus dilakukan setara oleh para ketua umum partai politik yang tergabung dalam pemerintahan Jokowi itu.

"Pasti ada jalan keluarnya, kurang apa pertarungan Presiden Jokowi dengan Pak Prabowo dulu. Toh akhirnya ini Indonesia Bung, musyawarah mufakat di atas segala-galanya," ujar Said.

PDIP sendiri dipastikannya akan menjalin kerja sama dengan partai politik lain. Meskipun partai berlambang kepala banteng itu sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Komunikasi juga sudah dilakukan oleh partainya yang dipimpin oleh Puan Maharani. Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR itu hingga saat ini sudah menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.

"Hitungan saya setelah rampung Mbak Puan dan semuanya, termasuk di dalamnya komunikasi Pak Sekjen (PDIP) di antara Sekjen partai-partai, maka kerja sama politik yang kira harapkan bersama dan menjadi perhatian publik InsyaAllah tidak dalam waktu lama akan tercapai," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

Said mengeklaim, koalisi besar adalah gagasan dari PDIP yang diwujudkan lewat silaturahim politik oleh Puan. Hingga saat ini, Puan sudah melakukan kunjungan ke Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Jangan dibalik, yang melakukan safari politik pertama kali adalah Puan Maharani. Itu gagasan koalisi yang dimaksud, yang bagi kami itu kerja sama politik yang kemudian arahnya gotong royong bersama membangun bangsa, itu sudah dilakukan Puan Maharani," ujar Said.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa koalisi besar harus dilandasi oleh kesepahaman dan kesetaraan. Jangan sampai koalisi tersebut hanya ingin dikuasai oleh pihak atau partai politik tertentu.

"Makanya yang terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama dan harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai inisiasi, jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun, tapi belakangan ingin menguasai," ujar Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

 "Tentu itu yang harus dihindari," sambungnya.

Menurut Ace, wacana koalisi besar belum membicarakan sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Namun, komunikasi antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terus terjalin untuk mewujudkannya.

"Segala sesuatu ada waktunya gitu, sekarang kan masih suasananya suasana bulan Ramadhan ya kan. Secara kebetulan semua partai koalisi ini berada dalam pemerintahan, tentu ya kita harusnya lebih fokus menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan pemerintahan ini," ujar Ace.

 

photo
Infografis Koalisi Perubahan dan Perjalanan Pencapresan Anies Baswedan - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement