REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kedutaan Besar Indonesia untuk Rusia membuka seminar "Wonderful Indonesia: Bali and Beyond" di ajang tahunan pameran pariwisata International Travel and Hospitality Show MITT ke-29 di Crocus Expo Center, kota Moskow, Rusia. Tercatat 120 orang peserta dari perusahaan pariwisata Rusia dan warga Rusia yang hadir dalam kegiatan Jumat (17/3/2023) lalu.
"Setelah Indonesia membuka kembali sektor pariwisata, khususnya bagi wisatawan internasional, tercatat sebesar 74 ribu warga Rusia datang dan berwisata ke Indonesia. 90 persen diantaranya memilih Bali sebagai destinasi tujuan wisata", kata Duta Besar Jose Tavares dalam pembukaan seminar, dalam siaran pers yang Republika terima Selasa (21/3/2023).
Dubes Tavares juga menyampaikan berbagai potensi destinasi pariwisata lainnya di Indonesia, yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan Rusia dan rencana pelaksanaan kegiatan “Bali and Beyond Travel Fair 2023” di Bali pada bulan Juni 2023 mendatang.
Seminar menghadirkan narasumber para pejabat diplomat senior KBRI Moskow dan para profesional, antara lain: Ms. Lyubov Churchmaeva, Deputy General Director for Marketing and Advertising PAKS Company Rusia.
PAKS Company merupakan salah satu perusahaan tour operator Rusia terbesar di kota Moskow, yang hingga saat ini masih secara konsisten melaksanakan penjualan berbagai paket destinasi tour pariwisata ke Indonesia. Antusiasme peserta semakin meningkat dalam sesi diskusi interaktif.
Pada kesempatan ini, pembahasan yang mengemuka adalah mengenai usulan Gubernur Bali untuk meninjau kembali visa on arrival (VoA) bagi turis Rusia. Menanggapi isu ini, Dubes RI Moskow tegaskan bahwa terlepas perkembangan yang sedang viral, fasilitasi VOA bagi WN Rusia masih tetap berlaku hingga kini. "Selain mekanisme VoA, juga terdapat mekanisme pengajuan visa kunjungan wisata melalui kedutaan kami di Moskow," pungkas Dubes Tavares.
Pameran MITT Tahun 2023 diikuti oleh 600 peserta destinasi domestik yang berasal dari 57 wilayah/ region di Federasi Rusia dan 24 peserta destinasi internasional, antara lain: Negara-negara ASEAN (Malaysia, Myanmar, Thailand), Aljazair, Azerbaijan, India, Iran, Kenya, Kuba, Madagaskar, Sri Lanka, Tajikistan, Tanzania, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Venezuela.