Selasa 14 Mar 2023 15:38 WIB

Kuncoro Mundur dari Bos Transjakarta? Heru Sebut Kesehatan, Imigrasi Bilang Dicegah ke LN

Kuncoro Wibowo tercantum dalam daftar pencegahan usulan KPK

Rep: Flori Sidebang/Haura/ Red: Teguh Firmansyah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mundurnya Direktur Utama PT Transjakarta masih menuai tandatanya. Apa yang membuat Kuncoro Wibowo mundur, padahal baru saja diangkat. Pihak Pemprov menyinggung isu kesehatan, sementara dari Kementerian Hukum dan HAM menyebut Kuncoro sudah masuk daftar cegah luar negero  

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ketika dimintai komentar menanggapi santai soal pengunduran diri M Kuncoro Wibowo sebagai dirut PT Transjakarta. Ia bahkan menjawab hal ini dengan wajah yang santai.

Baca Juga

"Iya katanya ngundurin diri. Ya kalau orang mau ngundurin diri ya tidak apa-apa," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Selasa (14/3/2023).

Kemudian, saat ditanya apa alasan M Kuncoro Wibowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Transjakarta? ia hanya menjawab alasannya urusan kesehatan. "Urusan kesehatan apa ya," kata dia.

Namun, saat ditanya lagi apakah sudah menerima surat pengunduran diri dari M Kuncoro Wibowo? Ia malah seolah memperagakan sedang mendengarkan musik memakai headset. "Tadi lagi dengerin musik si. Jadi, saya ga denger yang lain," kata dia.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Apriastini Bakti telah terlebih dahulu membenarkan kalau M Kuncoro Wibowo mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Transjakarta. "Ya benar beliau mengundurkan diri dari Direktur Utama Transjakarta. Yang jelas beliau sudah tidak berkantor hari ini," kata Apriastini saat dikonfirmasi pada Senin (13/3/2023).

Kemudian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan M Kuncoro Wibowo mengundurkan diri. Ia menyarankan lebih baik langsung tanyakan ke Pemprov DKI. "Kalau untuk alasan langsung tanya ke Pemprov DKI ya," kata dia.

Diketahui, Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI Jakarta atau BP BUMD Pemprov DKI Jakarta melakukan penggantian Direktur Utama PT Transportasi Jakarta. M Yana Aditya digantikan oleh M Kuncoro Wibowo, sosok yang terlibat dalam transformasi PT Kereta Api Indonesia.

Pelaksana Tugas Kepala BP BUMD Pemprov DKI Jakarta Fitria Rahadiani, mengatakan Transjakarta merupakan salah satu sarana transportasi publik utama di Jakarta. Untuk memperluas cakupan layanan, penggantian Direktur Utama PT Transportasi Jakarta dilakukan.

”Ini merupakan bagian dari upaya dan strategi yang dilakukan para pemegang saham untuk melakukan penyegaran dalam jajaran pengurus PT Transportasi Jakarta. Dengan demikian, diharapkan PT Transportasi Jakarta dapat berperan maksimal dalam memberikan pelayanan transportasi umum kepada masyarakat,” kata Fitria pada Rabu (11/1/2023).

Dicegah ke luar negeri 

Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham mencegah eks Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta M Kuncoro Wibowo ke luar negeri. Pencegahan ini merupakan permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saat ini WNI atas nama Kuncoro Wibowo tercantum dalam daftar pencegahan usulan KPK," kata Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi, Ahmad Nursaleh kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).

Kuncoro dicegah sejak 10 Februari 2023. Pencegahan ini berlaku selama enam bulan hingga 10 Agustus 2023 dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.

 

Kuncoro duduk sebagai Dirut PT Transjakarta sejak 11 Januari 2023. Saat itu, dia menggantikan Mochammad Yana Aditya yang dicopot dari jabatannya.

Sebelum bergabung dengan BUMD DKI Jakarta itu, Kuncoro juga pernah menjabat sebagai Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada September 2016 hingga Agustus 2017.

Kemudian, dia juga sempat memegang jabatan sebagai Dirut PT Bandha Ghara Reksa (BGR) Logistic, anak usaha BUMN dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) sejak September 2018. Perusahaan ini diketahui menjadi salah satu penyalur bantuan sosial (bansos) COVID-19.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement