Ahad 12 Mar 2023 15:10 WIB

Anak Muda Berpotensi Manfaatkan Teknologi untuk Buka Lapangan Kerja

Banyak anak muda mengembangkan perusahaan rintisan atau startup digital saat ini

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan anak muda memiliki potensi dalam memanfaatkan teknologi untuk membuka lapangan pekerjaan baru. (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan anak muda memiliki potensi dalam memanfaatkan teknologi untuk membuka lapangan pekerjaan baru. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan anak muda memiliki potensi dalam memanfaatkan teknologi untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Ini mengingat banyaknya perusahaan rintisan atau startup digital yang berkembang di Indonesia.

"Adik-adik sekalian sebagai generasi digital itu sebenarnya punya potensi tersebut, bagaimana dengan teknologi bisa melakukan inovasi dan kreativitas baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru pula," kata Nizam melalui video sambutannya dalam acara komunitas mahasiswa di Jakarta, Ahad (12/3/2023).

Baca Juga

Pada tahun 2019, perusahaan konsultan manajemen multinasional McKinsey memprediksi akan ada sekitar 23 juta lapangan pekerjaan yang hilang di Indonesia pada tahun 2030. Artinya, Nizam mengatakan ada 2,5 juta lapangan pekerjaan yang hilang dalam satu tahun, lebih besar dari jumlah sarjana baru yang dihasilkan perguruan tinggi di Indonesia yakni sekitar 2 juta sarjana.

Meski demikian, lanjut dia, McKinsey juga mengatakan bahwa kemajuan teknologi saat ini akan memunculkan pekerjaan baru dua kali lipat dari lapangan pekerjaan yang hilang. "Tapi, banyak dari lapangan pekerjaan baru itu yang hari ini belum ada. Jadi, ini adalah ruang, peluang bagi adik-adik sekalian untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas," ujarnya.

Menurut Nizam, teknologi berkembang dengan sangat cepat. Sebagai contoh, saat ini masyarakat sedang dihebohkan dengan ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Ia mengatakan, ChatGPT memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memberikan balasan saat berinteraksi, layaknya seorang manusia. "Kemampuannya sudah luar biasa. Dalam memberikan layanan konsultasi, kemudian di dalam pendidikan, diagnosa dalam memberikan saran-saran, itu hampir seperti expert. Jadi kalau kita chat itu seperti kita berdialog dengan seorang pakar," tutur Nizam.

"Tentu dengan kemajuan teknologi AI yang semakin pesat ke depannya, maka tak terbayang teknologi baru yang akan lahir dan kemampuan baru yang akan lahir dari AI, big data analysis, machine learning, deep learning, dan sebagainya," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement