REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pangkalan TNI Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, memberikan pelatihan SAR dan penyelamatan sandera kepada prajuritnya, guna meningkatkan profesionalisme para prajurit Angkatan Udara (AU) agar lebih berkualitas.
"Kegiatan ini dilakukan dua hari, sejak Selasa (7/3) sudah kita lakukan latihan pencarian dan penyelamatan di lapangan Kantor Gubernur Kalbar. Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme para prajurit AU," kata Komandan Lanud (Danlanud)Supadio, Marsekal Pertama TNI Prasetiya Halim, dalam acara pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-77 TNI AU di Kubu Raya, Kalbar, Kamis (9/3/2023).
Ia menjelaskan, bahwa misi dimulai saat pasukan turun bergerak melakukan aksi SAR tempur, baik melalui darat maupun udara. Baku tembak juga sempat terjadi ketika proses pelatihan pembebasan sandera di halaman Kantor Gubernur Kalbar.
"Usai memastikan para penjahat berhasil dilumpuhkan, maka tim penyelamat bergegas melakukan pertolongan dan evakuasi. Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme para prajurit AU," tuturnya.
Kemudian, ia mengatakan, bahwa pada hari kedua itu dilanjutkan dengan menampilkan helikopter beserta terjun payung membawa bendera di Apron Lanud Supadio.
"Hari ini kita coba tampilkan helikopter dan terjun payung dengan membawa bendera dengan akulturasi di seputaran runway Bandara Supadio," katanya.
Danlanud Supadiomenjelaskan, pesawat tempur artinya sebagai penyelamat apabila berada di daerah-daerah rawan tempur, sehingga perlu mengirimkan tim pengamanan.
Kemudian, untuk pengamanan wilayah nasional berkoordinasi dengan Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) yang mendeteksi adanya pelanggaran-pelanggaran wilayah apabila ada pesawat yang masuk tanpa izin.
"Kemudian itu akan diinfokan melalui satuan radar AU yang berada di Natuna, Tanjung Pinang, serta memanfaatkan satuan yang berada di daerah tertentu di Pontianak," katanya.