REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menginstruksikan prajurit TNI, khususnya di wilayah Jakarta Utara untuk terus berjaga di lokasi kebakaran Depo PertaminaPlumpang, Koja. Hal itu guna membantu korban dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Yudo di Markas Komando Rayon Militer 01 Koja, Jakarta Utara, Senin, mengatakan prajurit TNI masih akan terus berkonsentrasi untuk penanganan pasca-kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara sampai masa tanggap darurat bencana dinyatakan selesai oleh pemerintah.
"Pada saat ini masih ada yang mengungsi di tempat-tempat dan ada pasien yang masih dirawat. Ya mungkin konsentrasi di situ dulu, ada prajurit yang sudah berjaga supaya tidak ada permasalahan," kata Yudo.
Menurut Yudo, keberadaan TNI di lokasi itu masih dibutuhkan penduduk sekitar yang mungkin ingin mencari barang-barang yang tertinggal di sekitar lokasi puing-puing rumahnya yang hangus terbakar. "Nah, ini kita bantu untuk menjaga bersama dengan para korban," kata Yudo didampingi juga oleh para Kepala Staf dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Jika masa tanggap darurat bencana selesai, kata Yudo, TNI tentunya akan mengikuti apa langkah yang akan diambil oleh pemerintah. "Namun melihat suasananya seperti ini, tentunya saya yakin masyarakat butuh untuk bantuan rehabilitasi. Saya akan melihat nanti bagaimana mengambil langkah-langkah untuk para prajurit kita, apakah memperbaiki rumah atau untuk pembersihan dulu," lanjut dia.
"Kami kan punya alat-alat untuk di sini. Dari tentara, marinir (angkatan laut) akan bersama-sama untuk membantu ini. Ya, saya kira demikian," kata Yudo.
Berdasarkan data sementara dari Carik Jakarta per 4 Maret pukul 13.00 WIB yang dilaporkan prajurit TNI kepada Laksamana TNI Yudo Margono di Posko Terpadu Koramil 01 Koja, Senin, ada 84 rumah dan 15 unit mobil dan 14 sepeda motor yang terkena dampak kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Rumah yang sudah didata terdampak kerusakan ada di RT05/RW01 Rawa Badak Selatan (13 unit) yang ditinggali 13 kepala keluarga (KK) dan 75 jiwa, di RT06/RW01 Rawa Badak Selatan (70 unit) yang ditinggali 80 KK/280 jiwa, RT07/RW01 Rawa Badak Selatan (satu unit) yang ditinggali 1 KK/4 jiwa.
Sementara itu rumah rusak di RW02 masih terus dilakukan pendataan. Adapun kendaraan berupa mobil yang rusak berat berjumlah 13 unit dan rusak ringan sebanyak dua unit. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia sementara berjumlah 17 jiwa dengan rincian 15 dewasa dan dua orang anak-anak.
Selain itu masih ditemukan satu bagian tubuh yang masih coba diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati.
Adapun korban di pengungsian saat ini sebanyak 204 jiwa, yakni 11 jiwa berada di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak Rawa Badak Selatan (RPTRA Rasela) dan 193 jiwa di Markas Palang Merah Indonesia Jakarta Utara.