Senin 06 Mar 2023 17:49 WIB

Prabowo dan Surya Paloh Ternyata Sempat Bahas Kemungkinan Penggabungan Dua Koalisi

Surya Paloh mengunjungi Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Ahad (5/3/2023).

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3). (Partai Gerindra).
Foto: Dok Tim Media Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3). (Partai Gerindra).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh membicarakan banyak hal. Salah satunya sempat disinggungnya penggabungan koalisi antara keduanya.

"Ya dalam pembicaraan berkembang, ada juga soal apa namanya gabung menggabungkan, lalu kemudian jodoh-menjodohkan, itu kan biasa," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Baca Juga

Kendati demikian, ia menegaskan, bahwa Prabowo dan Surya Paloh bersepakat untuk menghargai keputusan politik masing-masing. Partai Gerindra saat ini sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

Sedangkan Partai Nasdem sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiganya sudah bersepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

"Kemarin itu adalah kunjungan balasan dari Bang Surya dan Partai Nasdem, lalu kemudian di situ terjadi pembicaraan-pembicaraan. Antara lain bahwa kedua parta sepakat untuk membangun iklim yang sejuk dalam berkompetisi," ujar Dasco.

"Kita sudah sepakat kemarin, kita akan terus melakukan komunikasi, dan kita akan terus menjaga iklim yang sejuk dalam pileg dan pilpres, walaupun kita dalam koalisi yang berbeda," sambung Wakil Ketua DPR itu.

Diketahui, Surya Paloh menemui Prabowo di kediamannya yang berada di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor. Ia menyebut pertemuan keduanya kali ini tak membahas ihwal koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Sungguh kami berdua menyadari bahwasanya hubungan yang kami miliki itu harus bisa terjaga sedemikian rupa, untuk apa? Tidak hanya memberikan benefit kepada kami berdua semata-mata atau kedua parpol ini, tapi ada kepentingan yang lebih besar menjaga agar spirit semangat kebangsaan dan nasionalisme," ujar Surya Paloh, Ahad (5/3/2023).

"Jadi bukan hanya karena dihadapkan pada satu suasana menghadapkan pemilu semata-mata, tapi ada pemilu. Sesudah pemilu juga ada kewajiban bersama untuk tetap memerankan misi yang besar ini," sambungnya.

Keduanya sadar bahwa dirinya dan Prabowo adalah dua ketua umum partai politik yang memiliki tanggung jawab besar kepada masyarakat. Tanggung jawab demi menghadirkan Pemilu 2024 yang berlangsung dengan baik.

Ia dan Prabowo berkaca dari Pemilu 2019 yang begitu banyak menghadirkan konflik dan polarisasi di masyarakat. Pertemuan hari ini diharapkannya menjadi tanda bahwa pilihan yang berbeda tak mengurangi intensitas komunikasi dan persahabatan.

"Berpolitik tidak kalah pentingnya daripada hubungan komunikasi kami perankan untuk memberikan kontribusi, pikiran-pikiran kami berdua di tengah-tengah masyarakat," ujar Surya Paloh.

Usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekira tiga jam itu, Prabowo mengatakan bahwa keduanya bersepakat untuk menghormati keputusan masing-masing partai politik.

"Saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun," ujar Prabowo di kediamannya, Ahad.

Menurutnya, persaingan dalam Pemilu 2024 merupakan hal yang lumrah. Namun, rivalitas tersebut jangan sampai membuat kerukunan antarpolitikus tersebut rusak bahkan tak berkomunikasi lagi.

"Bahwa persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika," ujar Prabowo.

Prabowo dan Surya Paloh sendiri sudah bersahabat sejak lama, bahkan sebelum keduanya masuk ke kancah dunia politik. Persahabatan tersebut berlanjut hingga hari ini, meskipun keduanya sudah memiliki keputusan politik tersendiri.

"Ini sebetulnya pertemuan dua sahabat yang kebetulan hari ini kita berkecimpung di bidang politik sebagai keterpanggilan kita sebagai warga negara. Sebagai patriot ingin berbakti kepada bangsa dan negara," ujar Menteri Pertahanan itu.

 

 

In Picture: Pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo

photo
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement