REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, mengaku pihaknya berupaya mengoptimalisasi pemenuhan formasi guru ASN PPPK tahun 2022. Menurut Nunuk, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) telah bekerja keras untuk menambah keterisian formasi guru ASN PPPK 2022.
"Panselnas telah bekerja keras untuk menambah keterisian formasi Guru ASN PPPK tahun 2022 sehingga formasi yang masih kosong akibat guru pensiun dini, ataupun meninggal dapat terisi. Ini adalah perjuangan bersama agar jumlah guru ASN PPPK yang diterima lebih banyak,” ujar Nunuk lewat keterangannya, Kamis (2/3/2023).
Sementara itu, Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian BKN, Aris Windiyanto, mengatakan, koordinasi dalam Panselnas terus dilakukan guna mengoptimalkan pengisian formasi guru dengan menyesuaikan kondisi terkini. Optimalisasi pemenuhan formasi ini merujuk pada Peraturan Menpan-RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022.
"Pada pasal 20 dijelaskan bahwa pelamar hanya dapat melamar pada satu instansi dan satu kebutuhan jabatan. Sementara pada pasal 37 ayat (1) dijelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan PPPK Jabatan Fungsional Guru tahun 2022 didahulukan untuk pelamar prioritas,” ujar Aris.
Diketahui, pemerintah telah menyepakati akan mengumumkan hasil seleksi penerimaan PPPK tahun 2022 untuk jabatan fungsional guru selambat-lambatnya pada 10 Maret 2023. Kesepakatan itu diambil setelah adanya diskusi Panselnas terkait optimalisasi guru peserta prioritas pertama pada formasi yang sebelumnya tidak terbuka.
"Pengumuman guru ASN PPPK Tahun 2022 akan segera diumumkan paling lambat 10 Maret 2023. Kami imbau ibu/bapak guru dapat menunggu pengumuman tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalisasi pemenuhan kebutuhan guru, agar persoalan kuota penataan guru dapat terselesaikan,” kata Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB, Alex Denni.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, melantik sejumlah pejabat di kementeriannya. Salah satunya merupakan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK). Kepada Dirjen GTK baru, dia berpesan untuk terus mengawal pengadaan guru PPPK.
"Terus jalankan program peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan, termasuk mengawal pengadaan guru PPPK. Kita perlu memastikan guru yang diangkat menjadi pegawai pemerintakan terjamin kompetensi dan kualitasnya," ujar Nadiem dalam sambutannya pada pelantikan tersebut, Rabu (22/2/2023).
Nadiem juga meminta Dirjen GTK untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan GTK yang berkualitas di seluruh Indonesia. Dirjen GTK Kemendikbudristek kini dijabat oleh Nunuk Suryani yang sebelumnya telah menjabat sebagai pelaksana tugas.