Rabu 22 Feb 2023 07:57 WIB

Kota Bekasi Raih Sertifikat Bebas Penyakit Kaki Gajah

Bekasi melakukan pemberian obat pencegahan massa parsial untuk atasi kaki gajah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Penyakit Kaki Gajah, (ilustrasi).
Foto: .
Penyakit Kaki Gajah, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Berkenaan dengan World Neglected Tropical Diseases (NTD) Day 2023, Kementerian Kesehatan RI menobatkan lima Kabupaten/Kota di Indonesia yang meraih Sertifikat Eliminasi Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) salah satunya kepada Kota Bekasi. Sertifikat diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kepada Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto di Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia pada Selasa, (21/2/2023).

Adapun lima Kabupaten/Kota yang meraih sertifikat Eliminasi Filariasis adalah:

Baca Juga

1. Kota Bekasi, Prov Jawa Barat

2. Kabupaten Bekasi, Prov Jawa Barat

3. Kabupaten Subang, Prov Jawa Barat

4. Kabupaten Supiori, Provinsi Papua

5. Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan

Selain Sertifikat Eliminasi Filariasis, diserahkan juga Sertifikat Bebas Frambusia bagi 103 Kabupaten/Kota se- Indonesia. Menkes, Budi Gunadi menegaskan bahwa upaya pengendalian Penyakit Kaki Gajah tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kesehatan. "Dukungan diperlukan dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat dan Daerah serta lintas sektor, masyarakat dan layanan kesehatan," katanya Selasa (21/2/2023).

Pada kesempatan ini Budi memberikan apresiasi kepada Kabupaten/Kota yang meraih sertifikat Eliminasi Filariasis. Untuk mengurangi resiko penyakit ini perlu dukungan dari seluruh pimpinan di jajaran pemerintah pusat dan derah dari level gubernur hingga lurah.

Budi menuturkan, dukungan yang diharapkan di antaranya berupa komitmen, dukungan kebijakan yang efektif,  dukungan sumber daya, serta dukungan operasional. Dukungan semua ini untuk menggerakkan seluruh komponen masyarakat.

"Dan saya sampaikan rasa bangga juga terima kasih kepada Kabupaten/Kota yang sudah menunjukkan komitmennya dan kerja kerasnya mewujudkan Eliminasi Filariasis dan pertahankan," kata Budi.

Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, Kota Bekasi telah melaksanakan pemberian obat pencegahan massa (POPM) parsial di seluruh desa pada tahun 2004-2016 di Evaluasi Unit (EU) selama lima tahun tetapi tidak serempak. Pada tahun 2014 atas rekomendasi WHO maka Kota Bekasi bisa menyelesaikan dua putaran POPM lagi di EU tiga dan melengkapi kelayakan transmission assesment survey (TAS).

Pada tahun 2022 dilaksanakan Survei TAS tiga di EU 1, EU 2, dan EU 3 dengan hasil lulus TAS tiga. Dengan demikian Kota Bekasi berhasil melaksanakan Eliminasi Filariasis.

Tri mengatakan, pencapaian ini merupakan wujud kolaborasi dan sinergitas yang tangguh antara dinas kesehatan bersama pemangku di wilayah, mulai dari tingkat kecamat dan kelurah serta seluruh tenaga medis di Kota Bekasi untuk gencar melakukan langkah preventif dan solutif dalam penanganan Penyakit Kaki Gajah.

Pada kesempatan ini dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan besar masyarakat yang telah bersama-sama berjuang melawan pnyakit kaki gajah. Dia juga mengajak kepada semua pihak untuk tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Dan lengkapi dengan asupan makanan yang sehat, guna mewujudkan Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement