Ahad 19 Feb 2023 16:29 WIB

Hanura Klaim Isu Kepindahan Wiranto tak Pengaruhi Soliditas Partai Jelang Pemilu 2024

Hanura mengakui jasa Wiranto sebagai pendiri partai.

Wiranto dikabarkan pindah partai dari Hanura menjelang Pemilu 2024. (ilustrasi)
Foto: Dok. PBSI
Wiranto dikabarkan pindah partai dari Hanura menjelang Pemilu 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Bidang Hukum DPP Partai Hanura Serfasius Serbaya Manek menegaskan isu kepindahan Wiranto dari Hanura tidak memengaruhi soliditas partai menjelang Pemilu 2024. Hanura mengakui jasa Wiranto sebagai pendiri partai.

"Saat ini, kerja-kerja politik sudah dirancang secara terukur untuk memenangkan Pemilu 2024 sehingga Hanura sama sekali tidak terpengaruh dan tidak ada urusansama sekali dengan kepindahanWiranto ke partai tertentu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (19/2/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan Hanura di bawah nakhoda Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) telah melakukan kerja-kerja politik dengan metode 5S, yakni strategi, struktur, skill, sistem, dan speed. Hasilnya, kata Serfasius, Hanura telah menjadi salah satu partai peserta Pemilu 2024.

"Sekali lagi, Hanura siap memenangkan Pemilu 2024 karena perencanaan pemilu sangat sistematis di bawah komando Bapak OSO sebagai ketua umum dengan tim di semua tingkatan yang solid, berorientasi target, dan sinergis," katanya menegaskan.

Dia berharap publik tidak perlu ragu untuk menjatuhkan pilihan kepada Partai Hanurakarena partai itu telah melakukan pelayanan publik kepada masyarakat Indonesia melalui sebanyak 809 anggota DPRD kabupaten, kota, dan provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Hanura tidak terpengaruh, selamat kalau diduga benar, Wiranto gabung partai lain. Teman-teman Partai Hanura mari kita solid karena kita telah melakukan kerja-kerja secara kolektif," pesannya.

Serfasius mengatakan Partai Hanura tidak mempermasalahkan jika Wirantobergabung dengan partai lain. Hal tersebut merupakan hak Wiranto yang dijamin undang-undang untuk menentukan parpol yang akan menjadi pelabuhan politiknya.

"Hanya saja agak ironis kalau seorang ketua umum partai, seorang pendiri partai pindah ke partai lain, menjabatjabatan struktural yang tentu bukan ketua umum. Maka publik akan melihat bahwa beliau diduga krisis kepemimpinan. Hal ini tentu Partai Hanura menyerahkan kepada publik untuk menilai," jelasnya.

Terlepas dari isu tersebut, kata Serfasius, OSO dan Hanura tetap mengakui jasa Wiranto dalam mendirikan Hanura. Namun, tambah Serfasius, pihaknya tidak bisa melarang Wiranto untuk gabung partai lain.

"Partai Hanura di bawah BapakOesman Sapta Odang selalu mengatakan dan mengedepankan tanggung jawab moral untuk mengakui jasa Wiranto sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Pertama Partai Hanura," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement